Maknai Maulid Nabi untuk Islam Damai

Joko Widodo saat blusukan menyapa warga (santrinews.com/dok)

Jakarta – Presiden Joko Widodo mengajak umat Islam untuk meneladani Nabi Muhammad SAW. Terutama nilai-nilai keadilan, keberadaban dan toleransi dengan sesama, sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang beradap, makmur dan sejahtera seutuhnya.

“Peringatan Maulid harus kita maknai sebagai peningkatan umat Islam menuju Islam yang rahmatan lil alamin. Begitu lah kita membangun tata Islam yang menjaga perdamaian, dan menebarkan keadilan serta toleransi,” kata Jokowi pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Istana Negara Jakarta, Jumat malam, 2 Januari 2015.

Jokowi menyadari bahwa meneladani Nabi Muhammad memang tidak mudah. Namun itu harus dilakukan agar Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera. Sebab, Muhammad adalah sosok ideal yang wajib diteladani.

“Beliau telah memberikan tuntunan dalam mewujudkan pribadi yang unggul, kehidupan masyarakat yang beradab,” tegasnya.

Hadir di acara itu Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri Mufidah Jusuf Kalla serta jajaran menteri Kabinet Kerja dan tokoh-tokoh agama.

Muhammad adalah seorang nabi yang diutus untuk menyempurnakan akhlak. Dia hidup di tengah-tengah masyarakat yang tidak bermoral (jahiliyah). Masyarakat yang memiliki tingkat spiritualitas yang sangat minim.

“Sejarah mencatat Nabi Muhammad diutus bukan ditengah masyarakat maju, beradab, berkeadilan, tapi ditengah komunitas yang kering dari nilai-nilai keadaban. Nabi Muhammad mengajari kepada kita, menjunjung tidak hanya ukhuwah islamiyah, tapi juga insaniyah, persaudaraan sesama umat manusia,” pungkasnya. (us/saif)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network