Alumni IPNU Dorong Azwar Anas Maju Pilgub Jatim

Bupati Banyuwangi H Abdullah Azwar Anas usai menghadiri Halal Bihalal dan Temu Alumni IPNU Jatim, di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya, Ahad, 24 Juli 2016 (santrinews.com/hady)
Surabaya – Nama Bupati Banyuwangi, H Abdullah Azwar Anas, menjadi salah satu opsi yang bakal didukung Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur untuk maju sebagai Calon Gubernur (bacagub) pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.
“Mas Anas termasuk alumni IPNU terbaik,” kata Ketua Majelis Alumni IPNU Jatim, H Muzammil Syafii, usai acara Halal Bihalal dan Temu Alumni IPNU-IPPNU Jatim Lintas Generasi, di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya, Ahad siang, 24 Juli 2016.
Anas tercatat sebagai mantan Ketua Umum PP IPNU. Sebelum menjabat bupati, Anas adalah anggota DPR RI. Dalam kesempatan temu Alumni IPNU-IPPNU Jatim itu, Anas hadir.
Menurut Muzammil, Anas adalah sosok pemimpin yang sukses. Selama dipimpin Anas, Banyuwangi mengalami kemajuan yang luar biasa. “Ke depan kalau memang Mas Anas ada peluang untuk maju di tingkat yang lebih tinggi (gubernur Jatim, red), kenapa tidak kita dukung,” kata Muzammil.
Sejauh ini, menurut Muzammil, nama-nama yang muncul di permukaan untuk maju di Pilgub Jatim semuanya adalah kader NU. Mereka adalah Saifullah Yusuf alias Gus Ipul (Wagub Jatim), Khofifah Indar Parawansa (Mensos/Ketua Umum PP Muslimat NU), A Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim/Ketua PKB Jatim), dan Hasan Aminuddin (mantan Bupati Probolinggo).
Ketua Fraksi Nasdem-Hanura DPRD Jatim ini menambahkan, kemunculan beberapa kader terbaik NU itu harus dijadikan peluang untuk duduk di kursi Gubernur Jatim. “Tinggal diatur saja,” tegasnya. Sebab, lanjutnya, pada Pilgub Jatim mendatang, mestinya waktunya kader NU memimpin Jatim.
Saat dimintai responnya terkait nama dirinya masuk bursa bakal cagub Pilgub Jatim 2018, Anas enggan menjawab. Anas mengaku senang bisa hadir di acara temu alumni IPNU dan bisa bersilaturrahim dengan senior dan lintas generasi. “Saya senang bisa mengenang saat jadi aktivis IPNU dulu,” ujarnya. (ahay)