Pilgub Jatim 2018
Rendra Fokus Besarkan NasDem, Gus Choi Ngotot Rendra Maju Pilgub Jatim

Surabaya – Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur yang baru, Rendra Kresna memastikan tidak akan maju sebagai calon gubernur Jatim pada Pilgub 2018 mendatang. Namun, Rendra lebih berkomitmen membawa NasDem minimal tiga besar perolehan suara di Jatim pada Pemilu Legislatif 2019.
“Saya konsentrasi membesarkan NasDem di Jatim. Saya ingin NasDem di Jatim targetnya minimal 3 besar,” kata Rendra di sela-sela acara Sekolah Legislatif dan Sekolah kader ‘Save Jawa Timur’ dari Narkoba, Korupsi, Terorisme, Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Hotel Mercure Surabaya, Jumat, 12 Agustus 2016.
Rendra resmi menjabat Ketua DPW Partai NasDem Jatim setelah 11 Agustus kemarin telah menerima SK dari DPP Partai NasDem menggantikan Effendy Choirie yang ditarik menjadi Sekjend DPP Partai NasDem. Rendra akan dilantik langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, di gedung Jatim Expo, Jalan A Yani Surabaya, Ahad, 14 Agustus 2016.
Kendati Rendra memastikan tidak maju, Effendy Choirie tetap menyorongkan Rendra untuk maju memimpin Provinsi Jatim. “Pak Rendra salah seorang tokoh yang punya potensi. Kami tetap melakukan survei dan pemetaan,” kata Gus Choi – sapaan Effendy Choirie.
Penegasan itu menarik mengingat sebelumnya Gus Choi mendukung Gus Ipul untuk maju memperebutkan posisi gubernur Jatim. Belakangan, Gus Choi menegaskan, Partai Nasdem sedang menyaring serta melakukan komunikasi politik dengan tiga calon dalam rangka Pilgub 2018. Tiga nama itu masing-masing Khofifah Indar Parawansa, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dan Hasan Aminudin.
“Saya tidak akan maju pilgub Jatim. Saya akan dukung keputusan partai siapa yang akan dicalonkan,” kata Rendra menyangkal pernyataan Gus Choi.
Rendra dipilih menjadi Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur berdasarkan mekanisme khusus internal Partai Nasdem yang disetujui pendiri Partai Nasdem, Surya Paloh. Rendra sendiri mengaku tidak ada alasan khusus atas kepindahannya ke Partai Nasdem.
“Ke depan, orang akan memilih partai bukan lagi karena ideologinya, tapi juga karena visi dan misi partai tersebut,” jelas Rendra.
Rendra mengaku sudah mengajukan pengunduran dirinya dari Partai Golkar sejak beberapa bulan lalu. “Lepas dari partai itu ada tiga alasan, pertama meninggal dunia, kedua dipecat, ketiga mengundurkan diri. Saya sudah kirim surat pengunduran diri saya ke DPP Partai Golkar,” tambahnya.
Februari lalu, Rendra Kresna dilantik yang kedua kalinya sebagai bupati Malang bersama Sanusi, wakilnya. Pasangan tersebut diusung koalisi Partai Golkar, Partai Demokrat, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Gerindra. (rus/onk)