Tempaan IPNU, Bekal Bupati Azwar Anas Mimpin Banyuwangi

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat sambutan pada Konferensi Cabang XVIII IPNU Banyuwangi di Pondok Pesantren Al Fadl, Purwoasri, Tegaldlimo (santrinews.com/istimewa)

Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendorong Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Kabupaten Banyuwangi, untuk bisa menjadi organisasi pelajar yang inovatif. Caranya mendorong anggotanya berpikir inovatif.

Hal itu disampaikan Anas saat sambutannya di acara pembukaan Konferensi Cabang XVIII IPNU Banyuwangi di Pondok Pesantren Al Fadl, Purwoasri, Tegaldlimo, Banyuwangi yang berlangsung berlangsung tiga hari, pada 24-26 Januari 2020.

“Di era saat ini, tanpa adanya inovasi, apapun akan tertinggal. Tak terkecuali dengan IPNU. Untuk itu, perlu adanya inovasi-inovasi yang perlu dikreasi dari kader-kader IPNU,” kata Anas.

Baca juga: Ketua IPNU Pertama Banyuwangi KH KGS Abdul Aziz Meninggal Dunia

Salah satu inovasi itu, lanjut dia, yakni di bidang peningkatan kemampuan berinteraksi pelajar dan pemuda, seperti halnya peningkatan rasa percaya diri, lobi, negoisasi hingga pemecahan masalah.

“Kemampuan-kemampuan soft skill seperti ini, dipelajarinya ya di organisasi. Di sinilah, IPNU harus bisa membuat inovasi untuk mempersiapkan para kader yang memiliki hal-hal demikian,” kata Anas.

Anas mencontohkan, semasa menjadi Ketua Umum PP IPNU, keberhasilannya memimpin Banyuwangi, salah satunya berkat kemampuan berinteraksi yang dulu ditempa di IPNU sejak menjadi kader di komisariat IPNU saat SMA dan berlanjut hingga di Pimpinan Pusat IPNU.

“Bagaimana ketika saya harus berhadapan dengan orang adalah ilmu yang saya dapat saat ber-IPNU. Dan itu yang jadi bekal saya saat memimpin Banyuwangi saat ini,” paparnya.

Baca juga: Pelajar NU Harus Inovatif Agar Jadi Kebanggaan Masyarakat

Anas juga meminta IPNU pandai membaca peluang dan memanfaatkan sarana teknologi dalam pengembangan keorganisasian, karena kemajuan teknologi informasi harus bisa dikuasai guna memberikan kemaslahatan bagi masyarakat.

“Ada Belva yang membuat aplikasi Ruang Guru, ini contoh bagus bagaimana pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran. Manfaatnya pun bisa dirasakan langsung masyarakat,” kata Anas.

Selain itu, Anas juga mengajak para kader IPNU untuk masuk ke sekolah-sekolah negeri. Pandangan keagamaan NU yang mengedepankan toleransi dan komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan perlu disemai di kalangan pelajar umum.

“Ini bukan semata untuk NU. Tapi untuk kita semua, bangsa Indonesia. Pandangan keagamaan NU yang toleran perlu disebarluaskan untuk melawan pandangan-pandangan radikal yang banyak masuk di sekolah negeri,” ujarnya.

Baca juga: Tiap Malam Jumat, Banyuwangi Sajikan Kuliner Khas Timur Tengah

Konferensi XVIII itu mengukuhkan Achmad Asrorul Umam sebagai ketua PC IPNU Banyuwangi masa khidmat 2020-2022. Ia dikukuhkan setelah memeroleh 34 dukungan dari total 61 suara, menyisihkan Nazrul Fatoni yang mendapat 22 suara dan Awang Nuryaddin yang dapat satu suara. Sedangkan 4 suara lainnya abstain.

“Jabatan ini adalah amanah yang harus saya dan nanti bersama pengurus lainnya bakal kita perjuangkan. Apa yang disampaikan oleh Pak Bupati saat pembukaan menjadi masukan penting bagi kami untuk membawa IPNU Banyuwangi lebih inovatif,” kata Asrorul Umam.

Ia mengaku telah menyiapkan aplikasi IPNU One Touch sebagai perwujudan awal dari inovasi-inovasi yang bakal dijalankannya. Aplikasi tersebut merupakan inovasi untuk memodernisasi sekaligus memudahkan tata kerja keorganisasian hingga kemandiriaan para kader IPNU.

“Kami juga merencanakan sejumlah program lain, untuk bisa meningkatkan kemanfaatan IPNU. Tidak hanya bagi para kader, namun juga untuk para pelajar secara umum,” tegasnya.

Asrorul Umam berproses di IPNU sejak dari komisariat Pondok Pesantren Al-Anwari, Kertosari, Banyuwangi pada 2012. Kemudian pria kelahiran 24 Juni 1997 itu menjadi pengurus PAC IPNU Rogojampi hingga menjadi ketuanya. (red)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network