Pemilu 2014
Presiden PKS: “Kursi” Hanya Wasilah
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Anis Matta (dok/santrinews.com)
Bima – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Anis Matta menegaskan, partai yang dipimpinnya berupaya memenangi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang. Minimal masuk tiga besar.
Kendati begitu, target itu bukan semata sebagai bentuk hasrat gila kekuasaan atau memburu “kursi”. Jabatan itu, menurutnya, hanya wasilah untuk meraih tujuan yang lebih mulia.
Anis Matta mengemukakan hal itu di hadapan seribuan lebih simpatisan, kader, dan pengurus PKS se-Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam acara Dialog Kebangsaan di Convention Hall Paruga Na’e, Bima, NTB, Senin, 4 November 2013.
Acara dialog itu digelar sebagai rangkaian konsolidasi seluruh kader PKS se-Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Sejumlah pengurus pusat PKS mendampingi Anis Matta, antara lain Sekretaris Jenderal PKS Taufiq Ridho, anggota Komisi III DPR Daerah Pemilihan NTB Fahri Hamzah, dan legislator Komisi X DPR Ahmad Zainuddin, Ketua DPP Wilda Bali-Nusra Oktan Hidayat.
Lalu, untuk apa PKS harus berada di puncak perolehan dukungan rakyat pada Pemilu 2014? Menurut Anis Matta, memenangi pemilu bukan sekadar mengantarkan para kader duduk di DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, dan DPR-RI. Ada dasar yang lebih mulia dibanding perolehan kursi dewan.
“Yang jauh lebih penting di balik kemenangan adalah kita ingin menjadi bagian penting dari gelombang sejarah perubahan Republik ini. Menang Pemilu 2014 hanya pintu masuk untuk tujuan yang lebih besar,” tandas Anis Matta.
Dia mengatakan, PKS adalah partai anak muda. Karena itu, PKS harus masuk dalam pusaran gelombang yang sedang berputar di seluruh sendi bangsa.
“Dengan memenangi Pemilu 2014, kita akan punya peran strategis dan kontribusi nyata dalam mengendalikan setiap tahapan sejarah bangsa ini,” tegas Anis Matta.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa untuk terus ditanamkan dan menjadi pedoman bagi seluruh anak bangsa. Berbagai perbedaan di tengah masyarakat dan elit politik tidak akan menjadi masalah bangsa sepanjang nilai Pancasila diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyinggung peluang PKS mencapai targetnya dalam pesta demokrasi mendatang, Anis Matta menyatakan, hal ini kerap dipandang banyak pihak sebagai “mission impossible” (misi mustahil). Terlebih lagi, kata Anis Matta, ada satu kasus hukum yang membelit pribadi mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq, dan masih menggantung hingga kini.
Terhadap hal tersebut, Anis memberi petunjuk ke seluruh jajarannya dari pusat hingga pedesaan agar tidak terusik. “Mari kita berusaha untuk terus konsisten menebar kabaikan dan manfaat buat kehidupan ini. Bukankah karena itulah kita punya alasan untuk bertahan hidup lebih lama?” tegasnya.
Kunjungan kerja Presiden PKS di Sumbawa dijadwal hingga Rabu, 6 November 2013. Pada Selasa, 5 Novermber 2013 besok, Anis Matta akan menghadiri perayaan Tahun Baru 1435 Hijriyah. (onk/ahay)