Peran Dai Muda Memutus Mata Rantai Terorisme

Jakarta – Ketua Umum Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI), Moh Nur Huda, mengatakan insiden bom di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur menunjukkan bahwa aksi teror dan radikal masih patut mendapat perhatian serius.

Peran dai muda bersama masyarakat, menurut dia, sangat penting dalam menangkal bahkan diharapkan dapat memutus arus penyebaran paham radikalisme dan aksi terorisme yang selalu mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Nur Huda saat menyampaikan sambutan pada Halaqoh Kebangsaan Peran Dai Muda dalam Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Juli 2018.

“Paham radikalisme dan terorisme ini nyata di tengah-tengah kita. Saya mengajak bersama seluruh elemen masyarakat untuk konsisten menjaga rumah Indonesia,” kata Huda.

Menurut dia, tindakan tegas dari aparat penegak hukum dan pemerintah musti ditingkatkan. “Aparat harus tegas. Masyarakat membutuhkan kenyamanan dan ketentraman,” tegasnya.

Sementara itu, menurut Ahmad Sugiono, Sekretaris Jendral FKDMI, kegiatan Halaqoh Kebangsaan tersebut juga dirangkai dengan Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Pusat FKDMI sebagai amanat dari Munas IV FKDMI akhir tahun lalu.

“Penyebaran paham-paham kebangsaan, sebagai counter terhadap paham radikalisme dan terorisme akan menjadi garis besar arah program kepengurusan FKDMI pada periode ini,” tegas Sugiono. (*)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network