Pemilu 2019
Survei LSI: PDIP Unggul, 85 Persen Pemilih Muslim

Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbarunya bertajuk ‘Pergeseran Dukungan Partai di 6 Kantong Besar Suara’. Hasilnya, PDI Perjuangan (PDIP) masih menempati posisi pertama partai teratas pada Pemilu 2019. PDIP juga unggul di kalangan pemilih muslim.
Peneliti senior LSI Denny JA Rully Akbar, menjelaskan, enam kantong suara besar itu yakni, kalangan pemilih muslim, kalangan minoritas (nonmuslim), perempuan atau emak-emak, kalangan terpelajar. Kemudian kalangan wong cilik, kelompok masyarakat berpenghasilan Rp2 juta ke bawah dan kelompok milenial.
“PDIP di posisi pertama dengan 18,4 persen, diikuti dengan Partai Gerindra 16,6 persen, Partai Golkar 11 persen, PKB 9,3 persen, dan Partai Demokrat 4,7 persen,” kata Rully Akbar di Gedung Graha Dua Rajawali, Rabu, 20 Februari 2019.
Survei LSI Denny JA itu dilakukan pada 18-25 Januari 2019 kepada 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan tatap muka dan menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki margin of error 2,8 persen.
Rully menjelaskan, PDIP juga menguasai lima dari enam kantong suara pemilih di Indonesia. PDIP hanya kalah di kalangan terpelajar.
PDIP masih berada di posisi pertama pilihan pemilih Muslim, yakni 85 persen suara dari total pemilih di Pilpres 2019. PDIP, kata Rully, juga menguasai pilihan pemilih minoritas yang berjumlah 15 persen populasi.
Di kalangan minoritas, PDIP di posisi pertama dengan 54,7 persen, Partai Golkar mengikuti dengan 13,5 persen, Nasdem di posisi ketiga dengan 3,5 persen, Gerindra dengan 2,9 persen, dan Partai Demokrat 2,4 persen.
Tak hanya itu, mayoritas pemilih milenial atau pemilih berusia di bawah 40 tahun, juga memilih PDIP dengan suara 20,1 persen. Diikuti Partai Gerindra (16,2 persen), Partai Golkar (9,7 persen), Partai Demokrat (7,2 persen), dan PKB (7,1 persen).
Kantung suara pemilih lainnya yang juga dikuasai PDIP adalah pemilih wong cilik atau masyarakat yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta setiap bulan.
Pemilih wong cilik sebanyak 50 persen dari total pemilih Pemilu 2019. “PDIP paling unggul dengan perolehan suara 22,8 persen, Gerindra 12,9 persen, Golkar 11,6 persen, PKB 11,3 persen, dan Partai Nasdem 4,3 persen,” katanya.
Selain itu, di kalangan perempuan atau emak-emak juga lebih banyak memilih partai pengusung utama Presiden Joko Widodo ini dengan 22 persen.
Di peringkat kedua pilihan emak-emak terdapat Partai Golkar dengan dukungan 13,3 persen. Posisi ketiga ditempati Partai Gerindra dengan 122,3 persen, selanjutnya PKB dengan 9,2 persen, dan Partai Demokrat 6,5 persen.
Namun, kondisi itu berubah ketika ditanyakan kepada pemilih terpelajar atau masyarakat yang menyelesaikan pendidikannya tingkat diploma, sarjana, magister, dan doktor.
Partai Gerindra mengungguli PDIP dengan perolehan 23,9 persen. PDIP kali ini di posisi kedua dengan 15,9 persen, diikuti Partai Demokrat dengan 8 persen, PKS 7,2 persen, dan Partai Nasdem, 5,8 persen.
“Ini merupakan faktor ekor jas dari banyak pemilih terpelajar juga memilih pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019,” ujarnya. (us/cnn)