Pilkada 2020

Ketua Muslimat NU Nyai Khalifah Positif Maju Pilbup Sumenep

Ketua PC Muslimat NU Sumenep Nyai Hj Dewi Khalifah (kiri) dalam suatu acara pada 2015 (santrinews.com/istimewa)

Sumenep – Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PC Muslimat NU) Sumenep Nyai Hj Dewi Khalifah memastikan sudah positif akan maju dalam bursa Pilkada Sumenep 2020 mendatang.

“Saya diminta tetap maju mewakili teman-teman Muslimat,” kata Nyai Khalifah saat ditemui usai menghadiri Seminar Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Sektor Jasa Keuangan, di Hotel Utami Sumekar, Selasa, 30 Oktober 2019. Seminar diikuti 150 Ranting Muslimat NU se Kabupaten Sumenep.

Baca juga: 150 Ranting Muslimat NU Sumenep Dibekali Literasi Keuangan Syariah

Nama Nyai Eva –panggilan akrab Nyai Dewi Khalifah— kembali muncul dalam bursa Pilbup Sumenep bersama 14 figur lainnya yang dirilis Lembaga Kajian dan Riset Santri Politika pada pertengahan Juli 2019 lalu.

Keseriusan Nyai Eva —kini juga menjabat ketua Partai Hanura Sumenep— maju ditunjukkan dengan komunikasi politik yang sudah ia lakukan dengan sejumlah elit partai politik.

“Saya sudah daftar ke beberapa partai politik. Komunikasi dengan petinggi-petinggi partai sudah,” ujarnya tanpa menyebut nama partai politik.

Akan berpasangan dengan siapa? “Tunggu deklarasi saja,” jawabnya.

“Yang paling penting bagi saya adalah bagaimana percepatan pembangunan SDM perempuan di Sumenep. Peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan, kesehatan dan juga percepatan pembangunan,” tegasnya.

Baca juga: KH Unais Ali Hisyam Resmi Daftar Bacabup Lewat PKB

Sumenep satu-satunya kabupaten —dari empat kabupaten— di Madura yang bakal melangsungkan Pilkada Serentak 2020 mendatang.

Sejauh ini baru PKB Sumenep yang secara resmi membuka pendaftaran bakal calon bupati. Pendaftaran dimulai 30 Oktober hingga 15 Nopember 2019.

Hasil Survei Santri Politika
Pada pertengahan Juli 2019 lalu, Santri Politika merilis hasil surveinya. Hasilnya ada 14 nama calon potensial pada Pilbup Sumenep 2020.

Mereka adalah Achmad Fauzi, KH Amiruddin Nahrawi, Achsanul Qosasi, Nyai Hj Dewi Khalifah, Fattah Yasin, Nyai Hj Nurfitriana Busyro Karim, KH Imam Hasyim, KH Ilyasi Siraj, KH Moh Unais Ali Hisyam, Malik Effendi, KH Muhammad Shalahuddin (Gus Mamak), Novi Sujatmiko, dan KH A Pandji Taufiq, dan Imam Idafi.

“Nama-nama ini sama-sama punya potensi dan kans kuat,” kata Peneliti Santri Politika, Moh Ridwan, Selasa, 16 Juli 2019.

Mereka berasal dari latarbelakang yang beragam, mulai dari politisi, pengusaha, birokrat, dan tokoh agama. Penyebutan nama-nama tersebut sesuai urutan abjad, bukan popularitas. (rus/hay)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network