Belajar Seni Levitasi lewat Buku

Judul : Flying Traveler
Penulis : Junanto Herdiawan
Tebal : 148 halaman
Penerbit : B First
Terbitan : Maret 2014
ISBN : 978-602-8864-97-8
Peresensi : Zaitur Rahem
MENGEKSPRESIKAN wajah alam dalam dimensi ruang dan waktu yang berbeda sangat ekslusif. Sebab, kegiatan tersebut membutuhkan konsentrasi penuh dan keahlian dengan bakat seni yang multitalenta.
Tidak semua orang mampu mendokumentasikan momentum yang dijalani dalam durasi waktu sangat cepat. Apalagi, moment tersebut berlangsung di tengah desakan waktu kesibukan. Sangat melelahkan. Namun, kondisi ini tidka berlaku terhadap orang yang kreatif dan inovatof. Mereka akan pandai mensiasati, mencuri peluang untuk mengemasi setiap moment yang dianggap sebagai detik-detik penuh dengan sejarah berararti.
Kepandaian dalam meramu dan merangkum momentum berarti ini merupakan uji nyali untuk ditampilkan sejak dini, sejak darah muda masih ada di kandung badan.
Buku bertajuk “Flying Traveler” ini mengajak pembaca untuk menguak potensi seni dalam diri. Metode yang diajukan adalah levitasi. Levitasi sendiri dalam teori ini diartikan sebagai seni mengambil gambar dengan pose terbang. Pengambilan gambar dengan pose terbang adalah teknik pengambilan gambar abda komtemporer. Gambar melayang ini berbeda dengan pose meloncat.
Perbedaan kedua pengambilan gambar ini memang dalam sifatnya fisiknya memiliki perbedaan dan persamaan. Namun, teknnik levisi dianggap sebagai tekhnik paling jitu dan bergengsi dibanding tekhnik yang lainnya. Sebab, pengambilan gambar dengan pose terbang membutuhkan keseimbangan diantara dua sisi. Yaitu, pengambil gambar dan objek bidikan/gambar. Apabila, dua sisi tersebut tidak singkron, maka levitasi dalam bidikan lensa tidak akan sempurna atau mustahil diwujudkan.
Seni mengambil gambar dengan tekhnik levitasi selama ini sering dipergunakan oleh orang-orang yang suka melancong. Orang-orang yang melakukan perjalanan panjang ke sejumlah tempat yang dianggap memiliki nilai sejarah dan catatan penting dalam peta dunia.
Junanto Herdiawan adalah salah satu orang yang gemar mengabadikan momentum perjalanannya dalam pose levitasi. Dia sering membidik dirinya dengan lensa yang mempergunakan seni levitasi. Gambar bidikannya seperti orang terbang. Sangat menakjubkan.
Buku Karya Junanto Herdiawan ini secara sederhana bisa dikategorikan sebagai bahan pustaka gaul namun serius. Dalam setiap pembahasan buku ini, yang hendak disampaikannya adalah kisah tentang perjalanannya singgah ke sejumlah objek wisata di belahan dunia. Baik dalam negeri dan luar negeri. Dia hendak mengabarkan tentang keunikan tempat di sejumlah sudut dunia ini. Tempat-tempat tersebut memiliki catatan sejarah dan dianggap sebagai objek penting oleh masyarakat yang berdomisili di kawasan tersebut.
Dunia, baginya memang tak selebar daun kelor. Indonesia saja tidak cukup untuk menggambar dunia. Sebab, di semua benua di lintas dunia terdapat tempat penting yang rasanya sangat sia-sia jika tidak pernah kita singgahi.
Kita bisa belajar banyak terhadap Junanto dalam buku ini. Spiritnya untuk menjejaki kaki di sejumlah tempat di kawasan tanah air dan luar negeri patut diapresiasi. Sebuah, semangat darah muda yang berdarah-darah. Pertanyaannya, kapan kita akan mengikuti jejak Junanto Herdiawan? (*)
Zaitur Rahem, Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Keislaman An-Nuqayah (INSTIKA) dan STIT Aqidah Usymuni Sunenep.