Ansor Sumenep Bantah Terlibat Proyek Buku DAK

Moh Muhri Zain (tengah) saat memberikan keterangan pers di sekretariat Ansor Sumenep (santrinews.com/dok)
Sumenep – Pimpinan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sumenep membantah terlibat dalam proyek pengadaan maupun pendistribusian buku ajar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2010.
“Ansor adalah organisasi pemuda yang konsen pada pendidikan dan pemberdayaan pemuda, bukan rekanan yang menggarap proyek. Karena itu Ansor tidak pernah cawe-cawe dalam proyek pengadaan buku,” kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sumenep Moh Muhri Zain.
Didampingi pengurus Ansor yang lain dan beberapa anggota Banser, Muhri pada Rabu siang, 17 Desember 2014, sengaja memberikan keterangan pers untuk mengklarifikasi terkait pemberitaan sejumlah media tentang temuan ribuan buku ajar dari proyek DAK 2010 di kantor sekretariat Ansor.
Muhri menjelaskan, keberadaan ribuan buku yang terbungkus kardus bertuliskan “DAK 2010“³ tersebut merupakan titipan teman dari salah satu pengurus Ansor. Buku itu, kata Muhri, berada di sekretariat Ansor hanya dua hari.
“Status buku itu titipan dari teman yang baru dikirim dari Jogjakarta. Karena statusnya titipan kami tidak tahu secara persis buku tersebut apakah berasal dari DAK atau lainnya,” ujarnya.
Terkait pemberitaan sejumlah media bahwa ada dugaan keterlibatan Ansor dalam proyek buku tersebut, Muhri menyatakan tidak benar. “Sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Seperti organisasi yang lain, sambung Muhri, Ansor tentu memiliki sekretariat sebagai tempat pertemuan resmi maupun kegiatan kultural lainnya. Bahkan ada juga sebagian pengurus yang tinggal di sekretariat. Termasuk juga menitipkan barang-barang miliknya seperti buku, sepeda motor, mobil, dan lain-lain.
Karena itu, Muhri berharap semua elemen masyarakat di Sumenep bersikap arif atas temuan buku tersebut. “Sekretariat kami bersifat terbuka. Selain jadi tempat berkumpul sahabat-sahabat pengurus, juga tidak jarang menjadi tempat penitipan barang milik sahabat-sahabat,” pungkasnya. (hay)