Bekali Siswa dengan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

KH Ahmad Musta'in Syafi'ie (kiri) di hadapan peserta Pesantren Kreatif Ramadhan (santrinews.com/saif)

Jombang – Merebaknya isu radikalisme di kalangan remaja harus disikapi dengan bijak. Termasuk bagi guru pendidikan agama Islam (PAI). Harus dicari berbagai strategi untuk menangkalnya.

Itulah yang dilakukan Musyawarah Guru Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) SMK Kabupaten Jombang. Organisasi ini menggelar Pesantren Kreatif Ramadhan atau KIR. Kegiatan selama dua hari, tanggal 7-8 Juli 2015, di SMK 10 Nopember Jombang dengan 197 peserta.

Hadir sebagai narasumber, Dosen Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng KH Ahmad Musta’in Syafi’i dan Pengasuh Pesantren Falahul Muhibbin Watugaluh Jombang KH Nur Hadi.

Kiai Musta’in Syafi’i mengajak para remaja untuk selalu berpegang teguh kepada ajaran Islam. “Ini agar hidup di dunia bisa selamat di akhirat kelak,” ujarnya.

Menurut dia, Indonesia adalah negeri penuh dengan berbagai keberagaman di dalamnya, baik agama, suku, bahasa, adat istiadat ataupun lainnya.

Di sisi lain, Islam disebarkan penuh dengan kasih sayang. Itulah yang disebut dengan Islam sebagai ajaran rahmatan lil “˜alamin. Bukan dengan perang dan pedang. “Ini yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat memimpin Madinah, sebuah kota pertama di dunia yang berperadaban tinggi,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut penulis buku Tafsir Quran Bahasa Koran ini, diperlukan kearifan untuk saling bertoleransi. Bukan malah sikap memaksakan. “Jika agama dipaksakan, kok seolah-olah yang butuh agama adalah Tuhan,” katanya.

KH Nur Hadi yang dikenal dengan nama Mbah Bolong ini menggarisbawahi bahwa problematika yang dihadapi remaja sangat banyak. Di jaman modern ini, remaja tidak mustahil terjebak kepada ideologi-ideologi yang aneh. “Baik bersumber dari dalam diri maupun dari luar,” ujarnya.

Kiai muda ini mengidentifikasi bahwa jiwa remaja juga menjadi faktor penyebab terjebaknya remaja ke dalam ideologi radikal. “Ini disebabkan karena masa remaja penuh dengan dorongan memenuhi rasa ingin tahu dan coba-coba,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Mbah Bolong mendorong remaja untuk selalu menimba ilmu. “Mengajilah kepada para ahlinya agama dan cari informasi seluas-luasnya tentang apa yang akan dilakukan,” pungkasnya. (saif/ahay)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network