Cerita Dokter Sukma tentang Keteladanan Gus Miek

Dokter Sukma saat berziarah ke makam Gus Miek, belum lama ini (santrinews.com/istimewa)

Surabaya – Setiap orang pasti punya sosok teladan yang menjadi tokoh inspirasi bagi dirinya. Demikian pula Dokter Sukma Sahadewa. Selain Gus Dur, ia mengaku meneladani sosok KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri.

Menurut Sukma, sifat Gus Miek yang patut diteladani oleh para pemimpin publik, diantaranya adalah ringan tangan atau senang membantu dan ringan kaki atau senang blusukan.

Sebagai ulama dari pondok pesantren besar, Gus Miek tidak hanya berkutat di pondok. Beliau justru lebih banyak blusukan di luar pondok untuk melihat kondisi masyarakat yang sesungguhnya.

“Gus Miek gemar blusukan di luar pondok. Ia banyak memberi pencerahan dan menolong masyarakat. Ini harus diteladani para pemimpin bangsa, agar mau turun ke bawah melihat kondisi masyarakat dan mencari tahu masalah rakyat,” tutur Dokter Sukma saat ditemui di kawasan Merr, Surabaya, Kamis, 5 Maret 2020.

Dokter Sukma yang baru saja meraih gelar Doktor dari Universitas Brawijaya Malang ini mengaku kemasyuran Gus Miek sudah menyebar ke seantero negeri ini. Sosoknya menjadi legenda yang tak habis-habisnya diceritakan oleh para pengagumnya.

Ia yang asli Kediri seringkali mendengar kisah tentang Gus Miek yang mempunyai ketinggian ilmu dan sejumlah karomah. Gus Miek juga sosok yang sederhana, meskipun banyak mempunyai teman pejabat, beliau tetap bergaul dengan masyarakat biasa. Bahkan dengan kalangan preman yang akhirnya insyaf berkat bimbingan Gus Miek.

“Beliau meskipun kiai besar dan berilmu tinggi tapi tak pernah menjaga jarak dengan siapapun. Beliau sosok yang egaliter,” imbuh kader muda NU ini.

Dokter Sukma mengungkapkan, dalam sejumlah kesempatan ia menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Gus Miek di daerah Ploso, Kediri. Ia mendoakan almarhum Gus Miek sekaligus bertafakur mengingat kematian yang bisa datang kapan saja.

Sukma mengaku kagum dengan sosok Gus Miek yang sederhana, bahkan hingga akhir hidupnya. Makamnya pun sangat sederhana, hanya batu nisan biasa. Tidak mewah sebagaimana seorang tokoh besar.

“Gus Miek ini tokoh besar, bahkan banyak orang mempercayai beliau adalah seorang wali. Sosoknya sederhana dan humanis. Gus Miek teladan bagi kita kita semua,” pungkas Sukma. (red)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network