Ketua Ansor Kendal: Kader Ansor Jangan Hitung-Hitungan Untung Rugi

Kendal – Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kendal, Muhammad Ulil Amri, mengingatkan kader Ansor untuk berpegang teguh pada visi dan misi organisasi.

“Program kerja yang nanti akan dijalankan mengacu pada AD ART organisasi. Organisasi kita masih bisa solid hingga hari ini karena kita satu komando,” Ulil berpesan di hadapan pengurus ranting Ansor Desa Tamangede, Kecamatan Gemuh, Sabtu, 26 Januari 2019.

Menurut Ulil, NU sebagai ormas keagamaan yang berbasis kultural memang memiliki massa yang besar tidak hanya berasal dari kader yang bergerak di dalam organisasi. Di luar struktur, imbunya, massa NU kultural jumlahnya tidak kalah banyak. Pun demikian, jika tidak ada wadah yang menggerakkan berdasarkan aturan organisasi, lambat laun bisa punah.

“Sahabat-sahabat adalah orang-orang yang terpilih untuk menjalankan amanah organisasi. Tidak usah hitung-hitungan untung rugi, karena kalau ukurannya materi, menjadi pengurus itu banyak kerugiannya,” ujarnya.

“Simbah Hasyim Asyari pernah dawuh, siapapun yang mau berkhidmat untuk organisasi ini, kelak akan diakui sebagai santrinya dan akan didoakan,” pesan Ulil membangkitkan militansi para pengurus.

Lebih lanjut, Ulil yang juga menjabat sebagai kepala desa Laban, Kecamatan Kangkung ini, menjelaskan kiprah Ansor di tengah masyarakat selama kepengurusannya. Dia mengaku selama ini pihaknya mendorong para kader untuk merawat tradisi ahlussunah wal jamaah di tengah masyarakat Kendal yang mayoritas berkultur NU. Tak hanya itu, kader Ansor juga bisa mengambil peran dalam menggerakkan perokonomian di lingkungan tempat tinggalnya.

Muhammad Ibnu Mundhir, Ketua PR Ansor Desa Tamangede yang baru saja dilantik, mengatakan siap mengemban amanah. Pihaknya bertekad akan menghidupkan lagi roda organisasi di desanya yang telah sekian tahun matisuri karena kekosongan pengurus.

Menantu Pengasuh Pondok Pesantren Wasilatul Huda, KH Adib Anas Noor, ini mengatakan, meski pengurus ranting di desanya vakum, tradisi dan amaliyah amaliyah ahlussunah wal jamaah masih tetap dijalankan di desanya. Namun dia menyadari, tanpa wadah organisasi, tradisi itu lambat laun akan hilang di generasi berikutnya.

“Dengan dihidupkannya lagi pengurus ranting, kami upayakan tradisi yang sudah turun temurun berjalan ini lebih semarak lagi. Terutama di kalangan pemuda yang saat ini menghadapi serangan luar biasa baik lewat media sosial dan bahkan sudah merangsek ke perkampungan. Lewat wadah organisasi ini, kami akan merawat tradisi itu dan membantengi dari paham-paham radikal,” tegasnya.

Kepala Desa Tamangede, Nur Siqoh, menyambut baik dihidupkannya kembali pengurus ranting di desanya. Pengurus Cabang Fatayat Kendal ini menyatakan, pemerintah desa siap mendukung kegiatan-kegiatan Ansor ke depan. (attar/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network