Lewat KPM, Mahasiswa Unipdu Berbaur dengan Masyarakat

Mahasiswa Unipdu di depan kampus (dok/santrinews.com)
Jombang – Sejumlah mahasiswa Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Peterongan Jombang Jawa Timur melangsungkan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Kegiatan ini menjadi media bagi mahasiswa tingkat akhir untuk belajar bersosialisasi dengan masyarakat.
KPM menjadi paket tidak terpisahkan bagi mahasiswa di kampus yang berada di Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang ini. Mereka yang telah menyelesaikan sejumlah beban kuliah serta memasuki semester tujuh, diharuskan mengikuti PKM ini.
“Tahun ini ada dua kecamatan yang menjadi lokasi PKM, yakni Ngoro dan Bareng. Semuanya ada di Kabupaten Jombang,” kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unipdu, Luthfi Riyadi kepada SANTRInews, Senin 25 Agustus 2014).
Luthfi menjelaskan bahwa para peserta PKM dibagi menjadi 12 kelompok yang tersebar di dua kecamatan tersebut.
Tidak kurang, kehadiran peserta PKM ini sangat diapresiasi oleh pejabat setempat. Purwanto, kepala Desa Kebondalem sangat menyambut baik kehadiran rekan mahasiswa di desanya. “Para mahasiswa ternyata mampu menjadi mitra bagi upaya merancang dan merealisasikan sejumlah program di desa kami,” katanya.
Kehadiran mahasiswa Unipdu dalam kegiatan PKM, diakui Purwanto, juga menjadi pelecut semangat bagi warga dan perangkat desa untuk berkiprah lebih baik.
Sejumlah peserta PKM juga sangat berterimakasih atas kesempatan yang diberikan oleh kampus serta perangkat desa maupun kecamatan. “Kami bisa mendapatkan gambaran bagaimana berpartisipasi dalam pembangunan baik ketika berhadapan dengan birokrasi maupun masyarakat secara langsung,” tandas Luthfi.
Dari kegiatan ini, para mahasiswa juga dapat mengidentifikasi sejumlah persoalan yang merupakan kebutuhan pokok khususnya bagi masyarakat. “Yang sangat vital adalah kebutuhan pendidikan dan kesehatan,” terangnya.
Karena, kata Luthfi, berdasarkan pantauan beberapa koordinator kelompok, ditemukan sejumlah anggota masyarakat yang belum mampu menikmati pendidikan yang layak serta layanan kesehatan yang memadai. “Hal ini menjadi catatat kami yang akan dikomunikasikan dengan pejabat berwenang,” sergahnya.
PKM berlangsung sejak 18 Agustus lalu hingga 15 September mendatang. Setidaknya ada empat bidang garapan yang menjadi pokok perhatian dari kampus ini, yakni bidang kesehatan, pendidikan, keagamaan serta sosial.
“Khusus untuk program kerja yang berkaitan dengan kesehatan, maka rekan mahasiswa memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi di Dusun Ngares, Desa Kebondalem Kecamatan Bareng,” kata Luthfi.
Sedangkan yang menyangkut aspek soaial adalah melakukan pemberdayaan emuda desa dalam berwirausaha. Untuk aspek keagamaan, para mahasiswa membantu memberikan penjabaran tentang penerapan metode pengajaran al-Qur’an di sejumlah mushalla atau Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ).
Sedangkan yang terakhir yakni pendidikan, sejumlah mahasiswa memberikan bimbingan belajar atau bimbel secara gratis saat sore hari dan usai shalat Magrib.
“Meskipun PKM hanya berlangsung cukup singkat, tapi kami ingin mendapatkan gambaran seputar harapan dan kiprah terbaik yang harus dilakukan mahasiswa saat berada di masyarakat,” tandas mahasiswa program studi ahwal asy-syakhsiyah ini.
Keberadaan PKM menjadi sarana bagi mahasiswa untuk bersosialisasi sembari belajar bagaimana menjadi bagian dari masyarakat. “PKM menyadarkan kami bahwa harapan masyarakat demikian tinggi kepada kiprah para mahasiswa dan sarjana,” pungkasnya. (saif/ahay)