Mbah Ubaid Pertanyakan Sanad Keilmuan Ulama yang Mengajak Demo 112

Aksi di Monas Jakarta (santrinews.com/okezone)

Semarang – Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh (Mbah Ubaid) menyebutkan bahwa kelompok yang menyuruh masyarakat untuk ikut malakukan aksi 112 pada 11 Februari 2017 di Jakarta dengan mengatasnamakan Islam merupakan ulama yang sanad keilmuannya perlu dipertanyakan, terutama bagi kalangan nahdliyyin.

“Bagaimana saya disuruh bertindak, bergerak, jika tidak jelas mana yang harus ku injak, ku singkirkan dan yang ku petik. Bagaimana aku harus taat pada perintah seseorang jika aku tak mengenalnya, dan bahkan sanad keilmuannya pun tidak nyambung,” tuturnya, Kamis 9 Februari 2017.

Dibanding mengikuti perintah untuk melakukan demonstrasi, Mbah Ubaid menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti ajakan guru-guru ngaji atau pesantren-pesantren yang selama ini dikenal sebagai sosok yang selalu mengajarkan kebaikan.

“Tentu lebih baik mengikuti perintah guru ngaji atau pesantren yang karena beliau-beliau itu kita mengenal Gusti Allah SWT dan agama-Nya, yaitu melaksanakan tugas sehari-hari, bekerja dengan tekun dan amanah, ngrumat masjid dan surau, istiqomah mengaji, membimbing akhlaq masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya jika kita mampu,” tuturnya.

Mbah Ubaid menyatakan bahwa dinamika politik yang terjadi di DKI Jakarta tidak ada kaitannya dengan agama. Hanya beberapa kelompok yang mentasnamakan agama demi kepentingan politik.

“Sepuluh kali lurahmu, bupatimu, gubernurmu atau bahkan presidenmu, kamu turunkan dan kamu ganti, tidak akan mengubah apapun kecuali malah menimbulkan masalah baru, yaitu dendam dan permusuhan yang lebih sengit,” tegasnya. (shir/ubaid)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network