Mimbar Mahasiswa Gelorakan Kota Santri Bebas Koruptor

Koordinator Gempar, Bahiruddin saat menyampaikan orasi kebangsaan (santrinews.com/hambali)

Bangkalan – Puluhan mahasiswa, Senin, 12 Januari 2015, menggelar mimbar demokrasi di Stadion Gelora Bangkalan. Mereka menamakan diri Gelora Mahasiswa Penyelamat Rakyat (Gempar). “Membongkar Rezim Kedhaliman Demi Melestarikan Supremasi Hukum di Kota Santri” adalah grand tema yang mereka gelorakan.

“Kami mahasiswa hadir sebagai penyelamat rakyat Bangkalan,” kata Koordinator Gempar, Bahiruddin, saat mengawali orasinya.

Mimbar babas demokrasi diisi dengan orasi kebangsaan secara bergantian, pembacaan puisi demokrasi dan teatrikal.

Menurut Bahiruddin, bunyi pancasila sila ke-5 ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’ itu tidak berlaku di Bangkalan. Realitasnya, keadilan hanya milik penguasa. “Padahal sudah jelas negara kita ini menjamin keadilan terhadap seluruh rakyat Indonesia,” paparnya.

Dia menyerukan agar Bangkalan kembali ke khittahnya sebagai Kota Santri yang bebas dari koruptor, penjilat hak-hak rakyat. Mahasiswa harus menyerukan karena telah terjadi pergeseran dari masyarakat santri menjadi masyarakat buta.

Presiden STKIP Bangkalan Muhlis Ali Wafa menyampaikan seruan hampir senada. Muhlis mengaku miris dengan prilaku birokrasi di Bangkalan yang dinilainya telah memperkosa hak-hak rakyat.

Dia pun menyatakan sikap. “Kembalikan Bangkalan yang benar benar demokrasi. Kembalikan Kangkalan sebagai kota santri yang bebas koruptor, dan jadikan Bangkalan sebagai daerah yang menjungjung tinggi hukum,” serunya berapi-api. (mam/ahay)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network