PHE WMO Tumbuhkan Optimisme Wirausaha Pemuda Bangkalan

Pemuda serius mengikuti pelatihan teknik reparasi sepeda motor di Balai Latihan Kerja Surabaya, Selasa 24 Februari 2015. Pelatihan ini diprakarsai oleh PHE WMO (santrinews.com/lensa)
Bangkalan – Mokhamad Ilzam HA, salah seorang warga Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan sudah hampir putus asa. Sekian lama tak juga mendapatkan pekerjaan.
Dia menyadari bahwa ijazah SMK dengan kejuruan komputer ternyata tak cukup untuk mencari kerja. Ilzam yang orangtuanya hanya bekerja sebagai tukang pijat ini pun akhirnya menyerah pada kenyataan.
Di tengah kebingungan itu, akhirnnya dia dapat mengikuti pelatihan Listrik Industri di UPT Balai Latihan Kerja Surabaya selama 1 bulan lebih untuk mendaptkan skill tambahan.
“Saat itu saya melihat pengumuman di Kecamatan kalau PHE WMO mencari pemuda untuk diberikan keterampilan. Akhirnya saya putuskan untuk mencari skiil tambahan diluar ijazah saya,” kata Ilzam, Rabu 25 Maret 2015.
Ilzam hanya satu kasus dari puluhan pemuda desa lainnya di Bangkalan. Setidaknya ada 26 pemuda lainnya dari Kecamatan Sepulu dan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan serta Desa Sidorukun Gresik yang sadar bahwa mereka harus mengubah nasib mereka melalui keterampilan yang mampu menghasilkan lapangan kerja alias berwiraswasta.
Pemuda inilah yang menjadi sasaran CSR PT Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO) di sekitaran Gresik dan Bangkalan. Upaya memberikan skill ini pun sudah dilakukan oleh PHE WMO sejak 2005 lalu dan kini sudah ada 310 pemuda dan pemudi disekitar PHE WMO beroperasi yang memiliki berbagai kompetensi mulai dari menjahit, instalasi listrik industri hingga teknik mesin sepeda motor.
“Ada banyak pemuda di tempat kami yang kurang berdaya. Kehadiran PHE WMO yang mau membiayai kursus keterampilan spesifik serta membantu peralatan yang dibutuhkan untuk membuka dan mengembangkan usaha mereka sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki itu, membuat kami lega karena sedikit demi sedikit kami mampu mengurangi kemiskinan,” ujar Djoko Budiono, Camat Tanjungbumi.
Hal yang sama juga diungkapkan Ulika Triyoga, Lead of Field External Relation & CD PT PHE WMO, dimana CSR khusus peningkatan kompetensi warga di ring 1 ini akan terus dilakukan hingga tahun-tahun mendatang. Sebab untuk menaikkan taraf hidup warga di Ring 1 seperti Kecamatan Klampis, Sepulu dan Tanjungbumi perlu banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tumbuh.
“Untuk melahirkan para pengusaha UMKM itu, kami harus menggenjotnya dengan menyediakan calon pengusaha muda yang memiliki kompetensi yang baik serta semangat juang yang besar. Buktinya dari 310 binaan kami itu sebagian sudah membuka usaha dan sudah punya pegawai. Sebagian lainnya diterima di perusahaan dalam bahkan luar negeri. Ini adalah bukti nyata kesuksesan peningkatan kompetensi yang kami lakukan,” jelas Ulika.
Ulika mengaku di tahun ini akan ada 2 angkatan pemuda yang difasilitasi penuh oleh PHE WMO untuk mendapatkan pelatihan kerja dan keterampilan. Pada bulan ini sudah lulus 26 pemuda dengan 2 jenis jurusan yakni jurusan listrik industri dan teknik mesin sepeda motor. Rencananya pertengahan tahun ini akan ada lagi maksimal 30 pemuda yang dilatih di UPT Pelatihan Kerja Surabaya selama sebulan lebih.
“Jurusan yang ditawarkan tergantung pada minat warga sendiri. Dan saat lulus kami akan berikan peralatan kerja dasarnya sebagai modal untuk memulai membuka usaha,” tandasnya. (mam/onk)