Ajaran Keislaman Gus Dur Merangkul Semua Kelompok

Gus Dur, KH Amanullah (Tambak Beras) dan KH Mukhlis Yasin (Bangkalan) pada suatu acara (santrinews.com/ist)

Jakarta – Putri sulung mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid mengatakan bahwa Gus Dur sepanjang hidupnya dikenal sebagai tokoh yang melanjutkan tradisi para ulama pendahulunya menghadirkan Islam yang ramah dan damai, membela kepentingan kaum yang lemah, dapat beradaptasi serta menerima budaya lokal.

Menurut dia, nilai-nilai keislaman yang Gus Dur perjuangkan berusaha untuk menyapa dan merangkul semua kelompok. Gus Dur meyakinkan bahwa keislaman dapat bersanding dengan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi, menjunjung tinggi penghormatan hak asasi, menghargai perbedaan, serta mengutamakan persatuan dan persaudaraan.

Nilai dan prinsip itu yang terus diperjuangkan terutama saat Gus Dur menjadi ketua umum PBNU selama tiga periode, bahkan juga saat menjadi Presiden RI yang ke-4.

“Di sejumlah daerah kita masih menyaksikan rakyat kecil ditinggalkan bahkan dirampas haknya dan kelompok minoritas ditekan. Di saat itu orang-orang rindu Gus Dur,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Desember 2016.

Alissa mengaku prihatin dengan meningkatnya kebencian antar sesama Muslim maupun terhadap kelompok lain akhir-akhir ini. Untuk itu, dalam haul ke-7 wafatnya Gus Dur, ia sengaja mengambil tema untuk meneladani nilai-nilai yang pernah diajarkan Gus Dur, yaitu, “Mengaji Gus Dur; Menebar Damai Menuai Rahmat”.

Dalam peringatan wafatnya Gus Dur yang ke-7, rencananya akan digelar di Jakarta, Jumat (23/12). Dalam acara tersebut akan diisi dengan beragam kegiatan seperti tahlil, Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, taushiah, doa bersama, deklarasi damai, serta pembacaan puisi.

Kegiatan haul tersebut, rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh baik tokoh agama, pemerintah, masyarakat, hingga budayawan. Beberapa yang akan hadir misalnya budayawan KH Achmad Mustofa Bisri, ulama asal Kudus Habib Ja’far Alkaff, ulama asal Semarang Habib Umar Muthohar.

Selain itu juga akan dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Budayawan Joko Pinurbo, Putu Wijaya, Acep Zamzam Noor, dan artis Cici Paramida. Acara ini rencananya juga akan dimeriahkan oleh penampilan band musik tradisi Kunokini. (us/ant)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network