Alumnus Pesantren Mampu Berkiprah di Banyak Sektor

Redaktur Majalah AULA, Syaifullah saat tampil di TV9 (santrinews.com/dok)

Surabaya – Redaktur Majalah AULA, Syaifullah mengungkapkan adanya sejumlah fakta cukup menarik terkait persepsi masyarakat terhadap pesantren, madrasah hingga dakwah NU di berbagai kawasan.

“Khusus saat dialog interaktif, ada salah seorang penanya dari Banyuwangi yang masih mempersoalkan sumbangsih alumnus pesantren bagi tersedianya tenaga profesional,” kata Syaifullah, usai menjadi narasumber di acara “Jurnal 9” yang tayang di TV9, Jumat petang, 6 Pebruari 2015.

Acara yang disiarkan secara langsung sejak jam 18.00 hingga 19.00 WIB tersebut terselenggara atas kerjasama Majalah AULA dengan televisi yang berkantor di Jalan Raya Darmo 96 Surabaya.

Dia menjelaskan, penanya tersebut menyatakan bahwa pesantren belum bisa memberikan jawaban yang nyata bagi ketersediaan tenaga ahli di bidangnya. “Ia malah menandaskan bahwa pesantren hanya mampu menyediakan alumni yang bisanya tahlilan dan ngaji saja,” kata Saiful, sapaan akrabnya.

“Kondisi ini semakin mengukuhkan bahwa pengetahuan dan pemahaman warga terhadap pesantren harus terus diasah,” kata alumnus Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

“Bahwa sekarang mulai banyak bermunculan bupati maupun walikota hingga gubernur, juga politisi yang berlatarbelakang pesantren hendaknya disampaikan kepada umat agar mereka memiliki kebanggaan kepada pesantren,” lanjutnya.

Namun demikian, persepsi kurang menggembirakan dari berbagai kalangan masyarakat terhadap pesantren hendaknya tidak direaksi secara berlebih. “Harus sering dilakukan pemahaman sekaligus pembuktian kepada khalayak bahwa alumnus pesantren mampu berkiprah di sejumlah sektor,” katanya.

Hal lain yang juga menjadi catatan dalam dialog interaktif itu adalah minimnya pemahaman para pengurus NU terhadap sikap dan keputusan terkait kejadian baru yang tengah terjadi.

“Ada warga dari Probolinggo yang mempertanyakan sikap resmi NU terkait ISIS dan kasus mutaakhir lainnya,” katanya. Padahal yang bersangkutan adalah salah seorang pimpinan NU di kota setempat.

Dalam pandangan mantan Pemimpin Redaksi Majalah AULA ini, di tengah kemudahan akses mendapatkan informasi serta jaringan kepengurusan NU dari mulai Pengurus Besatr (PB) hingga ranting, sudah selayaknya segala sikap resmi jam’iyah bisa diketahui selurus lapisan kepengurusan.

Karena itu pekerjaan serius yang harus dilakukan aktifis NU di berbagai level adalah terus melakukan konsolidasi secara kontinyu baik formal maupun informal. “Bisa dengan pengajian umum atau aktifitas seremonial keagamaan hingga rapat resmi untuk memberikan penjelasan sikap resmi NU terkait dinamika yang terjadi,” pungkasnya.

“Jurnal 9” adalah acara rutin TV9 dari jam 18.00 hingga 19.00 WIB yang menyiarkan sejumlah peristiwa aktual di sejumlah kota di Jawa Timur. Dan setiap Jum’at minggu pertama, Majalah AULA diberikan kesempatan mengisi acara tersebut dengan menghadirkan kru redaksi. (ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network