Pesantren Miliki Potensi Kembangkan Sektor Pertanian

Bandung – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai, pondok pesantren tak lagi sekadar sebagai tempat memperdalam ilmu agama dan pendidikan semata.

Lebih dari itu, ada potensi besar dari aspek ekonomi yang dapat dikembangkan, terutama sektor pertanian. Hal tersebut menjadi salah satu dasar Kementan bersinergi dengan pondok pesantren untuk meningkatkan sektor pertanian.

Hal itu disampaikan Amran usai mengikuti acara Temu Stakeholder Pesantren: Mewujudkan Pesantren sebagai Salah Satu Penggerak Pemberdayaan Ekonomi yang Lebih Inklusif, di Dago, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 25 September 2017.

“Konkretnya adalah kami akan inventarisir berapa lahan yang mereka miliki dan apa kebutuhan mereka, kemudian tadi ada salah satu pesantren berhasil mengembangkan jagung, kita akan berikan jagung. Kita juga berikan pompa, kalau ada air di sekitarnya, membangun embung di desa, memberikan benihnya, dan alsintan,” ujarnya.

Acara tersebut dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Panjaitan, Menteri Perindustrian Airlanggar Hartarto, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, dan delapan mentor pimpinan pondok pesantren se-Jabar mitra BI.

Selain bantuan material berupa sarana produksi dan alat mesin pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan berkontribusi secara imaterial. Misalnya, memberikan edukasi mengoperasikan alsintan dan pendampingan dari para penyuluh.

“kita ajari mereka bagaimana mengoperasikan mesin-mesin traktor dan seterusnya, mengajari mereka memilih benih unggul, metode budidaya, cara penanggulangan OPT dan sebagainya,” katanya, mencontohkan.

Amran menerangkan, bantuan di sektor pertanian untuk ke sejumlah pesantren akan segera dilakukannya. Untuk sementara, masih dalam tahap diskusi dan inventarisir “Bisa saja tahun ini terealisasi,” jelasnya.

Amran menegaskan, sangat tertarik melibatkan pesantren untuk mengembangkan pertanian karena memiliki beberapa faedah, selain sebelum potensi yang ada belum tergali secara optimal.

“Integritasnya tidak diragukan lagi. Kemudian, mereka pasti patuh. Itu sudah pasti, karena saya juga menitipkan anak saya di Pondok Pesantren. Sehingga, sangat mudah untuk mobilisasi, ajak kerja sama,” bebernya. (shir/ist)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network