Pakar Ekonomi Islam Unair: Pesantren Miliki Potensi Besar Kembangkan Unit Bisnis

Prosesi Wisuda ke-9 STAI Al Fithrah Surabaya (santrinews.com/istimewa)

Surabaya – Pakar ekonomi Islam dari Universitas Airlangga Surabaya, Imron Mawardi, mengatakan, pesantren memiliki potensi besar untuk mengembangkan unit bisnis, karena memiliki captive market yang besar.

Pasar utama itu adalah santri, alumni, keluarga santri dan alumni, serta masyarakat yang memiliki hubungan emosional yang kuat dengan kiai dan pesantren.

Hal itu disampaikan Imron Mawardi saat menyampaikan orasi ilmiah di acara sidang senat terbuka wisuda sarjana strata satu ke-9 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fithrah Surabaya, Sabtu, 5 Desember 2020.

Baca: Pandemi Covid-19, STAI Al Fithrah Pilih Wisuda Virtual

“Keberadaan unit bisnis (ini) sangat penting bagi pesantren, karena dapat memberikan pelayanan kepada para stakeholder, sekaligus memperoleh laba untuk mendukung kemandirian pesantren,” ujarnya.

Dengan laba yang cukup besar itu, kata Imron, pesantren dapat menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan biaya yang harus dikeluarkan santri maupun wali santri sangat terjangkau.

“Dengan demikian, biaya terjangkau oleh santri yang sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah,” kata Imron Mawardi yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Timur.

Strategi pengembangan usaha pesantren menurut Imron adalah memanfaatkan captive market dengan melakukan sinergi antar-pesantren. Sinergi dengan saling membeli produk pesantren lain untuk mencukup kebutuhan pesantran dan santri akan membuat nilai ekonomi transaksi akan dinikmati sendiri oleh pesantren.

“Hal ini dapat mempercepat kemandirian ekonomi pesantren,” paparnya dalam orasinya bertema Sinergitas Pesantren untuk Kemandirian Ekonomi.

Acara wisuda ke-9 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh agama seperti Habib Musthofa al-Jufri, Habib Abdurrohman Bin Aqil, Habib Ahmad Al-Haddar, dan KH Hilmi Ahmad Basyaiban.

Ada 79 mahasiswa-mahasiswi yang diwisuda. Rinciannya, Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir 11 mahasiswa, Prodi Akhlak Tasawuf 27 mahasiswa, Manajemen Pendidikan Islam 26 mahasiswa, Perbankan Syariah 9 mahasiswa, dan PGMI 6 mahasiswa.

STAI Al Fithrah didirikan oleh KH Ahmad Asrori al Ishaqy (pengasuh Pondok Pesantren Al Fithrah, Surabaya) bersama Prof Softjan Tsauri (Ketua LIPI), Prof Abdul Haris (Rektor UIN Maliki Malang), dan sejumlah tokoh pendidikan Islam, pada 2008. (red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network