Sindir Dinas Pertanian, Aktivis PMII Lamongan Aksi Shalat Ghaib

Aktivis PMII Lamongan saat aksi menolak usulan pengadaan mobil dinas untuk setiap anggota DPRD, Senin 19 Nopember 2012 (santrinews.com/dok)
Lamongan – Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Lamongan (Unisla), Senin 23 Maret 2015, melakukan aksi demo ke Kantor Dinas Pertanian dan Kehutanan.
Dengan aksi shalat ghaib, mereka memprotes dan menyindir persoalan pupuk yang banyak dikeluhkan para petani di Lamongan. Pasalnya, belakangan mengalami kelangkaan pupuk dan harganya di pasaran tidak stabil. Mereka menduga ada penyelewengan distribusi dan permainan harga pupuk.
“Para petani di Lamongan menghadapi realitas sulitnya mendapatkan pupuk dan harganya tak terjangkau,” kata Koordinator aksi, Machrus Ali Wafa.
Setelah sekitar setengah jam berorasi, massa aksi akhirnya ditemui Ernawan, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan.
Ernawan mempertanyakan di wilayah Lamongan mana yang mengalami kelangkaan pupuk. Sebab, data riil menunjukkan untuk Januari – Maret, alokasi Urea 21. 226 ton dan ton terealisasi sebanyak 15 178, Za 5.031 ton, realisasi 4. 580 ton, Sp36 5.260 ton terealisasi 5.254 ton, Ponska NPK 14.040 ton, realisasi 9.947 ton serta Petroganik 6.520 ton realisasi 4. 744 ton.
Sementara saat ini sudah masuk musim panen yang harus ada pengendalian peredaran pupuk. Prinsipnya, Dinas Pertanian selalu mengupayakan agar kebutuhan pupuk petani terpenuhi. “Kelangkaan pupuk dimana,” ujarnya. (nang/onk)