Amin: PMII Harus Kembali ke Kampus, Masjid dan Pesantren

PC PMII Tebo, Jambi, berfoto bersama usai pengajian di Masjid Tauladan Kecamatan Tebo Tengah, Tebo, Jambi (pmiitebo/santrinews.com)
Jakarta – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) masa khidmat 2014-2016 bertekad meneguhkan diri sebagai pengawal Islam moderat yang senantiasa setia terhadap NKRI. Karena itu diperlukan strategi baru sehingga PMII benar-benar menjadi basis kaderisasi Islam ahlus sunnah waljamaah di Tanah Air.
Demikian ditegaskan Ketua Umum PB PMII Aminuddin Ma’ruf, saat memberi kata sambutan pada acara pengukuhan PB PMII masa khidmat 2014-2016, Senin malam, 22 September 2014, di Aula Perpustakaan Nasional, Jalan Salemba Raya, Nomor 28 A, Jakarta Pusat.
“Kami memiliki visi PMII kedepan harus “˜kembali’ ke kampus dan masjid sebagai awal basis kaderisasi,” katanya di hadapan ratusan kader dan alumni PMII yang hadir.
Menurut Amin – panggilan akrab dia – selama ini PMII kurang mengoptimalkan pengkaderan dan pengembangan keilmuan di basis-basis pusat keagamaan, seperti masjid, sehingga rawan direbut oleh kelompok Islam garis keras yang mengancam NKRI.
“Karena itu, visi kembali ke kampus dan masjid ini sudah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi,” tandas alumni Universitas Negeri Jakarta ini. “PMII juga harus kembali ke pesantren,” imbuhnya.
Amin juga menyinggung tentang pentingnya menyiapkan kader untuk menjadi pemimpin-pemimpin Nahdatul Ulama (NU) di masa depan serta pemimpin-pemimpin bangsa.
“Kalau bukan kita yang mempersiapkan diri dari sekarang terus kapan lagi. Karena kita calon pemimpin masa depan di Negara Indonesia dan pengganti para pendahulu di NU,” tandasnya. (dhom/ahay)