BNPT Minta Media Massa Ikut Beri Pemahaman Bahaya Terorisme

Kepala BNPT Saud Usman Nasution (santrinews.com/kompas)

Jakarta -Terorisme di Indonesia merupakan permasalahan yang harus dituntaskan semua pihak. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman Nasution mengatakan terorisme telah dimulai dari Indonesia merdeka.

Saud menyatakan munculnya terorisme dilatarbelakangi dari kondisi masyarakat yang emosional. Sikap masyarakat yang mudah emosi yang berlarut-larut memicu adanya tindakan radikal.

“Radikalisme kalau tidak bisa diantisipasi ya jadi teroris, logikanya radikal belum tentu teroris tapi teroris pasti radikal,” kata Saud saat dialog “Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dengan Pemimpin Redaksi Media Massa Dalam Rangka Pencegahan Terorisme” di Kantor BNPT, Menteng, Jakarta, Kamis, 18 Desember 2014.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini mencontohkkan konflik horizontal yang bersikap radikal belum bisa dipastikan menjadi teror. Namun, jika tindakan tersebut telah merisaukan korban dan menganggu fasilitas umum tindakan tersebut baru bisa dikategorikan sebagai teroris. Unsur yang dilakukan pelaku harus diperhatikan.

Menurutnya, radikalisme juga tidak akan berakhir jika ada upaya dari sekelompok masyarakat yang terus berupaya untuk mendirikan Daulah Islamiah akan terus diproklamirkan.

Ia berpendapat, pencegahan tersebut bisa dilakukan jika ada upaya dari seluruh pihak termasuk media massa dalam memberikan pemahaman terkait bahaya terorisme.

“Sepanjang tujuan untuk mendirikan Daulah Islamiyah di dunia, terorisme tidak akan berakhir,” kata Saud.

Ia menambahkan, peristiwa terorisme yang terjadi di Indonesia disebabkan kurangnya pemahaman pada masyarakat sebelum tahun 2005. Saud meminta media massa memberikan informasi yang bersifat preventif bagi masyarakat. (us/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network