BNPT: Pesantren Bentengi Anak Muda dari Pengaruh Terorisme

Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir (santrinews.com/ist)

Cirebon – Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir menegaskan, pelaku terorisme masih banyak bergentayangan di Indonesia, termasuk Cirebon, sehingga perlu pencegahan dan membentengi masyarakat, salah satunya dari kalangan pondok pesantren.

“Di Cirebon masih ada terorisme yang bertopeng dan menjadikan tameng agama untuk melancarkan aksinya dan kami masih lakukan pemantauan terhadap mereka yang diduga teroris. Contohnya, saat terjadi ledakan di Jalan Thamrin, Jakarta dan teridentifikasi bom tersebut dibuat Cirebon, maka tidak menutup kemungkinan masih ada terorisme di Cirebon,” ujarnya, Rabu, 4 April 2016.

Abdul Rahman mengatakan, saat terjadi ledakan bom bunuh diri di Polresta Cirebon, pelaku berani masuk ke kantor polisi dan meledakan diri di masjid di kantor polisi tersebut. Setelah didalami kasusnya, ternyata masih usia muda. Hal ini menunjukkan masih labilnya generasi muda untuk menerima informasi dari dunia maya (internet).

“Pastinya dampak negatif dan positif pasti ada akibat kemajuan teknologi informasi, namun perlu adanya filter agar generasi penerus bangsa tak terlibat teroris, ISIS maupun radikalisme lainnya. Tentunya, tugas semua pihak untuk membendung generasi muda dari teknologi informasi yang menyesatkan,” tuturnya.

Abdul Rahman menambahkan, selama ini pelaku terorisme dengan mudah melakukan propaganda melalui jaringan internet dan generasi muda sangat mudah mengakses internet.

“Pondasi agama yang kuat dan pengawasan keluarga sangat diperlukan guna meminimalisasi masuknya teroris dalam keluarga dan masyarakat. Sebagai tempat menimba ilmu agama, pondok pesantren memiliki andil besar dalam menentukan generasi muda. Maka, kami laksanakan dialog interaktif guna berbagi informasi dan membentengi para santri dan pimpinan pondok pesantren dari terorisme, ISIS dan gerakan radikal lainnya,” tegasnya. (shir/okz)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network