Ansor Situbondo Bentengi Kader dari Ideologi Impor

Situbondo – Pimpinan Cabang GP Ansor Situbondo menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, 16-17 Desember 2014 di Pondok Pesantren Sumber Bunga, Seletreng-Kapongan, Situbondo.

Wakil Sekretaris Ansor Situbondo, Mursyid Hasbullah mengatakan bahwa tujuan terpenting dari kegiatan ini adalah penanaman nilai-nilai aswaja dan keteladanan nabi buat para calon pemimpin NU dan bangsa di masa yang akan datang.

“Kita bekali mereka dengan materi-materi yang dapat jadi bekal untuk menjadi penggerak di tiap PAC,” ujar Mursyid, Kamis, 18 Desember 2014.

Menurut Mursyid, kegiatan yang bertajuk “Revitalisasi Nilai dan Tradisi dan Internalisasi Nilai Aswaja dan Sifatur Rasul dalam GP Ansor” diharapkan mampu menangkal masuknya ideologi atau paham impor.

“Ini sangat penting untuk kita lakukan. Mengingat banyaknya ideologi impor yang anti aswaja dan membahayakan keutuhan NKRI,” tegas Mursyid.

Selain materi dasar ke-Ansor-an dan ke-Banser-an, para peserta yang terdiri dari pengurus anak cabang se-Kabupaten Situbondo, dan masing-masing lima orang (3 Ansor, 2 Banser) itu juga dibekali kemampuan dasar intelejen.

Sementara itu, Wakil Ketua Ansor Situbondo sekaligus Ketua Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor, H Masrur Sahamo mengharapkan pada kehadiran setiap elemen masyarakat Situbondo dalam acara penutupan PKD dan DTD tersebut.

“Kita akan gelar acara ‘Situbondo Bershalawat’ sebagai puncak sekaligus penutupan PKD dan DTD,” ujar H Masrur.

Acara ‘Situbondo Bersholawat’ akan dilaksanakan pada Sabtu, 20 Desember 2014.

“Acara ‘Situbondo Bersholawat’ ini merupakan bentuk dukungan penuh dari GP Ansor Situbondo untuk menyambut pelaksanaan MTQ XII JQH NU Provinsi Jawa Timur yang akan diadakan di Kabupaten Situbondo ini,” ujarnya.

Dijadwalkan hadir dalam acara itu diantaranya KH R Kholil As’ad Syamsul Arifin (Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo), KH R Azaim Ibrahimy (Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah), para habaib, kiai dan lainnya. (set/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network