Pengasuh Pesantren Tuding Pemerintah Terjebak Mafia Impor

Bondowoso – Pengasuh Pesantren Nurul Islam (Nuris) 2 Jember, M Eksan menuding pemerintah terjebak dalam permainan mafia impor pangan, sehingga hampir semua sembako terpaksa bergantung dari luar negeri.

Tudingan tersebut dilontarkan Eksan saat menyampaikan ceramah dalam acara halal bihalal yang digelar forum komunikasi para penyuluh se-Jawa Timur, di hotel Palm, Bondowoso, Senin, 11 Agustus 2014, kemarin.

Menurut ketua Dewan Pengurus Daerah Partai NasDem Kabupaten  Jember ini, mafia impor pangan tidak hanya mereduksi missi pemeritah untuk berdaulat di bidang pangan, tapi otomatis mereduksi kesejahteraan petani.

“Percuma missinya (pemerintah) bagus, tapi mafia kelas kakap tetap leluasa bermain,” tukasnya.

Mantan dosen STAIN Jember itu menuturkan, sesungguhnya Indonesia mempunyai modal yang lebih dari cukup untuk menjadi negara yang berkedaulatan di bidang pangan. Lahan pertaniannya luas, tanahnya subur, dan jumlah petani juga banyak. Tapi karena pemerintah kurang perhatian dan tidak didukung oleh kebijakan yang afirmatif action, maka modal itu tidak banyak menolong.

Kenyataannya, Indonesia banyak menggantungkan pangan dari negara lain, mulai dari gula hingga beras. “ini sebuah ironi. Kata pribahasa, ayam mati di tengah tumpukan padi,” ucapnya.

Di bagian lain, calon legislatif terpilih DPRD Jawa Timur itu menegaskan bahwa para penyuluh juga mempunyai peran penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara swasembada pangan. “Mereka sebenarnya adalah ujung tombak di lapangan. Mereka adalah pelaksana kebijakan, sehingga keberadaanya juga perlu dipikirkan,” urainya.

Dalam kesempatan tersebut, para penyuluh sempat melontarkan curhat kepada Eksan mengenai keberadaan mereka yang kurang mendapat perhatian dari permerintah. Sebab, mereka yang berstatus sebagai tenaga harian lepas itu, hanya digaji 10 bulan dalam 1 tahun. “Insyaallah saya bantu bapak-bapak sesuai kemampaun saya,” jawab Eksan. (jaz/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network