Munas-Kombes NU 2021

Ketum PBNU: Sistem Kesehatan Nasional Rapuh, 94 Persen Alkes Impor

Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Said Aqil Siroj mendorong pemerintah Indonesia untuk membenahi sistem kesehatan nasional pada masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, menurut dia, sampai saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

“NU merekomendasikan agar pemerintah memperbaiki sistem kesehatan nasional,” kata Kiai Said saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2021 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu, 25 September 2021.

Munas-Konbes NU adalah sebagai forum tertinggi kedua setelah Muktamar NU. Forum ini hanya diikuti 250 orang peserta yang terdiri jajaran pengurus PBNU beserta badan otonomnya, serta utusan PWNU dari berbagai provinsi di Indonesia. Hal ini bertujuan dalam rangka menyempurnakan ikhtiar untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Kiai Said menuturkan, perbaikan sistem kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan rasio dan keandalan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas, mengurangi kesenjangan distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan, serta memperkuat ekosistem kesehatan, mulai kemandirian farmasi, penambahan dokter dan nakes, kapasitas RS dan Puskesmas, dan produksi alkes.

Hal itu diingatkan Kiai Said karena menurut dia sistem kesehatan nasional rapuh. Sebab, diketahui bahwa Indonesia masih mengandalkan impor alat kesehatan.

“Saat ini, sekitar 94 persen alkes (alat kesehatan) yang beredar adalah produk impor. Dominasi alkes impor menandai rapuhnya sistem kesehatan nasional,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah ini.

Kiai Said mengatakan, NU mendukung sepenuhnya dan membersamai langkah-langkah pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dari hulu hingga hilir.

Dari sisi hulu, kata dia, penerapan prokes tidak boleh kendor. Dari sisi tengah, NU mendukung percepatan vaksinasi agar segera terbentuk herd immunity atau kekebalan tubuh. Sedangkan dari sisi hilir, NU merekomendasikan agar pemerintah memperbaiki sistem kesehatan nasional. (red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network