Workshop Deradikalisasi Agama
Semarak Shalawat, Cara Efektif Bentengi Umat dari Radikalisme

Sekretaris Pimpinan Wilayah Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Jatim, Ainul Yaqin saat menyampaikan materi di hadapan kader Ansor Sumenep (santrinews.com/hady)
Sumenep – Pimpinan Wilayah Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Jawa Timur menghimbau kader Ansor di daerah menyemarakkan masjid dan musalla dengan acara dzikir dan shalawat. Sebab, hal itu diyakini menjadi salah satu cara paling efektif membentengi masyarakat dari pengaruh radikalisme.
“Kalau di masjid dan musalla ramai dengan kegiatan dzikir atau sholawat, kelompok radikal pasti tidak akan bisa mempengaruhi umat,” kata Sekretaris Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Jatim, Ainul Yaqin.
Dia menyampaikan demikian ketika menjadi pemateri Workshop Deradikalisasi Agama, di Pondok Pesantren Tarbiyatus Shibyan, Jadung, Dungkek, Sumenep, Ahad, 27 September 2015.
Di hadapan seratus lebih peserta yang terdiri dari pengurus anak cabang dan ranting Gerakan Pemuda Ansor se-Kabupaten Sumenep itu, Yaqin menyatakan, Rijalalul Ansor berkewajiban menghidupkan masjid, musalla, dan tempat ibadah lainnya dengan acara dzikir dan sholawat.
Menurut dia, masjid dan musalla merupakan tempat yang sering dijadikan kelompok radikal dalam mempengaruhi umat. “Nah ini menjadi kewajiban kita bersama,” tegasnya.
Workshop dibuka secara resmi oleh Ketua PCNU Sumenep, KH A Panji Taufiq. Hadir kesempatan itu, diantaranya, dari PW GP Ansor Jatim Achmad Syafi’ie, Hermanto, Ilyasin Yusuf, dan Ainul Yaqin (Sekretaris PW Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Jatim), serta Samhari Effendi (Satkorwil Banser Jatim), dan M Muhri Zein (Ketua PC GP Ansor Sumenep).
Hadir pula Sapto Waluyo (Kodim Sumenep) dan Hery SH (Kasat Bimas Polres Sumenep) serta Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatus Shibyan KH Roji Fawaid Baidlawi yang juga berkenan memimpin doa. (ahay)