Cegah Hoaks, Ketum IPPNU Dorong Inovasi Melalui Media Sosial

Ketua Umum PP IPPNU, Puti Hasni (santrinews.com/anty)

Jakarta – Generasi muda khususnya kalangan pelajar merupakan mangsa empuk bagi berita hoaks. Lantaran, mereka menjadi pengguna terbesar media sosial (medsos). Di mana, medsos merupakan alat untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten secara bebas.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (PP IPPNU) Puti Hasni pada acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Hotel Bintang Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat 5 Oktober 2018.

Puti menghimbau kepada seluruh peserta Rapimnas dari perwakilan seluruh daerah untuk terus melaukan literasi digital pelajar dalam rangka menyadarkan generasi milenial untuk selalu bijak bermedsos.

“Pimpinan Pusat IPPNU akan mengevaluasi beberapa program intelektual dan gerakan sosial sperti Optimalisasikan literasi digital, program tersebut merupakan program prioritas yang mendorong pelajar NU agar terus berkarya dan berinovasi melalui media social,” jelas Puti.

Puti juga memastikan agar segenap kadernya di seluruh Indonesia berkomitmen menjadikan hoaks musuh bersama yang dapat memecah belah keharmonisan bangsa.

“Group-group whatsApp harus digunakan untuk kemanfaatan bersama. Tidak dengan mudahnya menshare berita yang belum tentu benar informasinya,” kata Puti.

Senada disampaikan Ketua Panitia Rapimnas 2018, Siti Fatimatuz Zahroh. Menurut dia, dalam menggunakan media social harus mengedepankan akhlakul karimah terlebih dahulu.

“Sebagai kader Nahdlatul Ulama kita harus menginternalisasisakan nilai-nilai NU seperti tawasuth, tawazun, tasamuh, dan taadil. Tidak menyebar berita bohong atau memproduksi berita-berita yang provokatif, memecah belah, dan mengadu domba,” kata perempuan yang akrab disapa Dede.

Dede menyampaikan mewakili jajaran pelajar putri atas keperihatinan yang mendalam akhir-akhir ini semakin banyak beredarnya kasus penyebaran hoaks.

“Kejadian tersebut merupakan bentuk krisis akhlak yang akan merugikan dan mengancam masa depan generasi milenial,” kata Dede.

Rapimnas dengan mengusung tema “Memperingati Hari Santri dan Sumpah Pemuda Pelajar Putri Berprestasi Membangun Negeri” itu akan dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj dan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara.

Rapimnas yang akan berlangsung hingga Ahad, 7 Oktober 2018 dan diadakan dalam rangka reorganisasi PP IPPNU masa khidmat 2015-2018, itu dihadiri sejumlah kiai, anggota DPR, alumni PP IPNU dan IPPNU, Banom dan Lembaga di lingkungan NU, dan perwakilan Organisasi Kepemudaan. (anty/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network