Ketua Ansor Jatim Ingatkan Perang Ideologi di Media Sosial

Ketua PW GP Ansor Jatim Syafiq Syauqi (tengah) saat menghadiri Konfercab PC GP Ansor Kota Batu (santrinews.com/nu online)

Batu – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur Syafiq Syauqi mengingatkan bahwa tantangan bagi Ansor khususnya di Jawa Timur yakni perang ideologi yang memenuhi media sosial.

“Menghadapi itu Ansor merespons dan mengajak para pemuda Nahdliyin untuk kembali ke ajaran akidah Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja an-Nahdliyah,” kata Gus Syafiq Syauqi, saat menghadiri Konferensi Cabang GP Ansor Kota Batu, di Pondok Pesantren Al-Hidayah Kota Batu, Ahad, 23 Februari 2020.

Konferensi bertema ‘Ikhtiar menjadi Kader Bangsa yang Tangguh’ ini dihadiri Ketua PCNU Kota Batu, ketua dan pengurus badan otonom (Banom), Wakil Wali Kota Batu, dan beberapa organisasi kepemudaan lain.

Menurut Gus Syafiq, sekarang banyak pemuda milenial lebih suka mengambil rujukan keagamaan dari youtube daripada ke Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) atau kiai kampung.

“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Ansor Jawa Timur untuk merespons dan mengajak pemuda Nahdliyin kembali ke rumahnya,” terang dia.

Gus Syafiq menegaskan agar kepengurusan yang baru untuk membuat program yang inovatif dan menyesuaikan kebutuhan pemuda di perkotaan pada rapat kerja.

“Beda sekali pemuda di perkotaan dengan pemuda di kecamatan, desa, atau kabupaten yang lain. Tantangannya beda, peluangnya juga beda. Spirit baru terhadap pemuda Ansor Jawa Timur akan menangkap potensi ini dan merespons tantangan. Dan kami mohon seluruh kader PAC maupun PC seluruh Jawa Timur merespons mengikuti agenda pimpinan wilayah,” jelasnya.

Disampaikannya bahwa PW GP Ansor Jatim akan memberi contoh program kerja yang bisa diadopsi dan bisa ditiru oleh kepengurusan di tingkat cabang maupun anak cabang.

Ia lalu mengutip pesan dari KH Abd Wahab Chasbullah bahwa tidak ada senjata yang lebih ampuh selain persatuan. “Kalau punya hajat apapun, nomor satu selain niat harus bersatu, harus kompak seluruh NU dan Banomnya di manapun,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Gus Syafiq juga mengharapkan rekrutmen Barisan Pemuda Ansor (Banser) semakin masif di kota.

“Tantangannya berat. Selama ini Banser dikesankan hanya bertugas pengamanan. Nah ini ke depannya harus ada Banser Cyber, bentuk komunitas yang bisa menarik pemuda Nahdliyin maupun non Nahdliyin untuk bergabung bersama Banser,” pungkasnya. (nuo/red)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network