Perbedaan Awal Puasa 2014

Din Apresiasi Pemerintah Kedepankan Ukhuwah Islamiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (okezone/santrinews.com)

Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menghargai kebijakan pemerintah yang tidak memaksa umat Islam untuk mematuhi keputusan awal puasa pada Ahad, 29 Juni 2014.

“Kami memberikan penghargaan pada Menteri Agama yang mengedepankan pendekatan ukhuwah Islamiyah dalam membahas perbedaan,” kata Din usai menghadiri sidang isbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat malam, 27 Juni 2014.

Din yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia mengatakan, pemerintah berkewajiban menetapkan 1 Ramadan. Namun pemerintah juga wajib menghargai umat Islam yang mempunyai pandangan berbeda.

“Itu amanat konstitusi yang memberikan kemerdekaan kepada warganya untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing,” ujar Din.

Menurut Din, seperti dilansir Vivanews, awal Ramadan adalah persoalan keyakinan beribadah. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk menghormati perbedaan.

Untuk diketahui, Muhammadiyah berbeda pandangan dengan pemerintah dalam menetapkan awal Ramadan. Tahun ini mereka mengawali ibadah puasa satu hari lebih dulu daripada ketetapan pemerintah, yakni Sabtu 28 Juni 2014. (saif/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network