Konflik Etnis Rohingya
Etnis Rohingnya Terlantar, Menag: Hentikan Diskriminasi
Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin (santrinews.com/liputan6)
Jakarta – Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin mengatakan terlantarnya etnis Rohingnya mengusik ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama umat Muslim. Karena itu ia berharap masalah tersebut dapat segera diselesaikan.
“Politik luar negeri kita tidak pernah membenarkan teror pada etnis tertentu, sesuai deklarasi HAM juga begitu. Masalah etnis Rohingnya ini mengusik ukhuwah Islamiyah dan solidaritas bangsa ASEAN,” kata Menteri Lukman dalam Rakernas Baznas se-Indonesia di Jakarta, Selasa, 19 Mei 2015.
Dengan kesadaran sebagai bangsa beragama dan memiliki rasa kemanusiaan, kata dia, pemerintah Indonesia selain menolong juga mengusahakan jalan keluar agar masalah tersebut tidak berlarut-larut.
Dalam acara tersebut seperti dilansir Antara, Menag mengatakan menghargai kepedulian berbagai lembaga zakat Tanah Air yang memberikan bantuan untuk pengungsi Rohingnya yang memasuki wilayah Indonesia.
Dia juga mengimbau pemerintah Myanmar dan masyarakatnya untuk menghentikan diskriminasi pada etnis Rohingnya yang beragama Islam.
“Saya mengimbau pemerintah Myanmar dan masyarakatnya untuk menghentikan diskriminasi pada etnis Rohingnya,” ujarnya.
Lebih dari 600 pengungsi Bangladesh dan Rohingya asal Myanmar mendarat di pantai Langsa, Aceh, pada Jumat pagi, 15 Mei 2015, dan puluhan pengungsi terpaksa dirawat di RSUD Langsa karena kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan.
Selain di Aceh, sekitar 96 orang pengungsi Rohingya terdampar di perairan Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara setelah terombang ambing selama tiga bulan di laut akibat kapal yang kehabisan bahan bakar.
Para pengungsi tersebut berasal dari negara Myanmar dan Bangladesh yang bertujuan ke Malaysia untuk mencari pekerjaan. (us/onk)