Perjuangan Perempuan Berjilbab Hadapi Diskriminasi di AS

Samantha Elauf (Reuters/santrinews.com)

Oklahoma – Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pertimbangkan kasus diskriminasi, yang dialami oleh seorang perempuan Muslim AS. Perempuan itu mengalami diskriminasi ketika melamar pekerjaan.

Samantha Elauf mengalami diskriminasi ketika ia melamar pekerjaan di sebuah toko di Tulsa, Oklahoma pada 2008.

MA AS pun melakukan persidangan dengar pendapat atas klaim diskriminasi tersebut. Elauf mengatakan dirinya ditolak bekerja di sebuah toko pakaian terkenal karena ia mengenakan jilbab.

Perempuan berusia 17 tahun itu ditolak bekerja ketika melamar pekerjaan di bagian penjualan toko Abercrombie & Fitch di Kota Tulsa.

“Petugas toko itu memutuskan ia tidak memenuhi kriteria ‘gaya dan penampilan’ toko eceran itu. Tetapi toko itu mengatakan setelah itu pihaknya telah mengakomodasi kebutuhan agama para pekerja, (jika diminta) dengan memperbolehkan perempuan mengenakan jilbab,” sebut VOA Indonesia, Jumat, 27 Februari 2015.

Setelah gugatan hukum atas diskriminasi tersebut, juri mengharuskan toko membayar ganti rugi USD20 ribu kepada Elauf. Tetapi pengadilan banding membatalkan putusan itu dengan menyimpulkan bahwa Abercrombie tidak berkewajiban membayar kerugian itu karena Elauf tidak pernah meminta toko itu mengakomodasi kebutuhan keagamaannya.

Mahkamah Agung sedang mempertimbangkan apakah calon karyawan yang menginginkan akomodasi kebutuhan keagamaan perlu mengajukan permintaan, atau apakah pengusaha berkewajiban menentukan apakah diperlukan akomodasi kebutuhan keagamaan.

Mahkamah Agung tampaknya akan memutuskan kasus tersebut pada akhir bulan Juni mendatang. (jaz/onk)

Terkait

Dunia Lainnya

SantriNews Network