Gus Ipul Apresiasi Inovasi Pesantren Bata-Bata

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (dua dari kanan) bersama Ketua PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakkil Alallah (kanan) saat menghadiri peresmian kantor PW GP Ansor Jatim, Ahad, 7 Februari 2016 (santrinews.com/mahrus)

Pamekasan – Memperbanyak guru dan ustadz merupakan solusi konkret dalam menghadapi ribuan santri yang menimba ilmu di pesantren.

Sebab selama ini, pendidikan pesantren cenderung lebih banyak peserta didik daripada pendidik. Sekalipun hal itu tidak mengurangi khazanah keilmuan yang ada di lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia.

“Seharusnya memang harus memperbanyak guru dan ustadz, sebab santrinya ribuan,” kata Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur, saat menghadiri penutupan Pekan Ngaji yang digelar Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Ahad malam, 7 Februari 2016.

Selain itu, dia mengaku sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan pesantren yang beralamat di Desa Panaan, Kecamatan Palengaan. “Bata-Bata menawarkan metode baru dalam hal pelajaran, baik untuk bahasa Arab, Inggris, Jepang hingga Mandarin,” ungkapnya.

“Memperkuat pengajaran tentu menjadi pengukuran utama dalam pendidikan, salah satunya tentu dengan memperbanyak guru dan ustadz menghadapi ribuan santri,” tegas pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.

Gus Ipul menambahkan, inovasi modern dalam bidang pendidikan sudah mulai diterapkan. Sekalipun secara tersirat tetap mengusung nilai-nilai salafiyah. “Ini suatu inovasi penting, dan (pesantren) Bata-Bata sudah memulai,” jelasnya.

“Jelas ini merupakan kekuatan yang harus dipertahankan dan dikembangkan, sehingga pesantren tidak lagi dikatakan sebagai lembaga pendidikan tertinggal,” pungkasnya.

Kegiatan puncak Pekan Ngaji digelar Ta’yidul Maharah (tamara), yang tidak lain merupakan prosesi wisuda para santri yang dipastikan lulus dalam berbagai bidang keilmuan. Termasuk di antaranya bidang bilugual, mencakup bahasa Arab, Inggris, Jepang dan Mandarin, serta sejumlah bidang keilmuan lainnya.

Bahkan pada kegiatan tersebut juga dihadiri guru besar asal negeri Jiran, Malaysia. Yakni dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof Dato’ Dr Mohd Yusof bin Hj Othman FACs. (rus/bejat)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network