Muktamar NU

Gus Ipul: Jadi Panitia Muktamar Harus Siap Mengabdi

Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-33 NU H Saifullah Yusuf, didampingi Sekretaris H Thoriqul Haq (santrinews.com/saif)

Jombang – Tidak banyak yang bisa mendapat kesempatan terlibat dalam kepanitiaan NU, termasuk Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama. Karenanya jadikan momentum tersebut sebagai sarana khidmat kepada jam’iyah.

Demikian disampaikan H Saifullah Yusuf saat ditemui di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang Jawa Timur, Sabtu sore, 4 April 2015. Bagi Gus Ipul, sapaan akrabnya, tidak ada jaminan dalam perjalanan hidup sebagai warga NU akhirnya dipercaya sebagai penyelenggara muktamar.

“Karena itu, jadikan kesempatan ini untuk berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama,” kata Ketua Panitia Daerah Jawa Timur Muktamar ke-33 NU ini. Wakil Gubernur Jatim ini juga menandaskan bahwa agar pelaksanaan permusyawaratan tertinggi di NU ini dapat berjalan dengan sukses, maka yang dibutuhkan adalah semangat dan berkorban.

Dengan sejumlah ikhtiar yang dilakukan, akhirnya Jombang dipercaya menjadi tuan rumah muktamar. “Upaya meyakinkan pengurus NU agar kota ini bisa menjadi tuan rumah muktamar, juga dilakukan dengan pengorbanan,” kenang Gus Ipul.

Oleh sebab itu, ia mengharapkan agar kepercayaan dari PBNU untuk menjadi tuan rumah hendaknya dijawab oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat Jombang dengan kesuksesan muktamar. “Ini kesempatan yang mungkin hanya sekali dalam sejarah perjalanan hidup kita,” pesannya.

Gus Ipul bersama panitia yang lain telah berupaya mencarikan terobosan dana agar kebutuhan kepanitiaan dapat terpenuhi. “Selama ini dana yang diperoleh baru dari simpatisan perorangan,” katanya.

Terkait kebutuhan dan masukan dana yang nantinya diterima panitia, Gus Ipul telah mempersiapkan tenaga ahli dalam penggunaan dana tersebut. “Prinsipnya, selesai pelaksanaan muktamar, permasalahan juga harus selesai,” katanya. Ia tidak ingin ada masalah yang akan mengiringi setelah muktamar secara resmi ditutup.

Secepatnya dana yang sudah ada akan didistribusikan kepada 4 pesantren besar yang menjadi lokasi penginapan dan sidang komisi selama muktamar berlangsung. “Yang sangat mendesak adalah menyediakan kamar mandi, baik untuk peserta biasa maupun para kiai,” ungkapnya.

Diharapkan kepada para pimpinan pesantren untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan dan menambah fasilitas kamar mandi yang representatif bagi para muktamirin.

Seperti diketahui, 4 pesantren yang akan digunakan sebagai penginapan dan sidang komisi adalah Pesantren Tebuireng, Rejoso, Denanyar, dan Tambakberas. Sedangkan untuk pembukaan dan penutupan serta sidang pleno muktamar akan dilangsungkan di alun-alun Jombang. (saif/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network