Bantu Uang Operasional, Cara Juhari Mengabdi kepada NU

Anggota FPP DPRD Sumenep Juhari (kanan) saat silaturahim dan serap aspirasi di Kantor MWC NU Gapura (santrinews.com/bahri)
Surabaya – Anggota Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP) DPRD Sumenep Juhari mengaku memiliki kewajiban berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar yang didirikan para kiai.
NU, bagi Juhari adalah orang tua. Diantara bagian dari berkhidmat itu adalah dengan memberikan bantuan uang operasional kepada empat Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) se Timur Daya.
“Uang sumbangan ini bagian kecil pengabdian saya kepada NU,” kata Juhari saat ditemui usai menyerahkan bantuan di kantor MWC NU Gapura, Senin, 18 Nopember 2019.
Baca juga: Menag: Negara Selalu Butuh NU
Bantuan diserahkan langsung kepada masing-masing ketua MWC NU dari empat kecamatan, yakni Gapura, Batuputih, Batang-batang, dan Dungkek, di sela agenda serap aspirasi. Total sebesar Rp.20 juta. Masing-masing Rp.5 juta.
“Uang itu tidak ada apa-apanya bagi saya yang dibesarkan NU, dibanding perjuangan para muassis NU,” kata alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo ini.
Baca juga: Menteri Agama Resmi Buka Muktamar Sastra di Pesantren Sukorejo
Juhari berharap, bantuan itu bisa memudahkan komunikasi mereka antar pengurus NU di empat kecamatan dalam setiap ingin membicarakan berbagai persoalan kebangsaan, misalnya persoalan pertanahan dan pertanian.
“Itu hanya untuk beli pulsa dan bensin. Bagaimana nanti MWC-MWC dengan uang yang hanya segitu itu bisa melakukan interaksi antar mereka,” ujarnya.
Baca juga: Sumenep Butuh Sosok Pemimpin Ahli Strategi Seperti Arya Wiraraja
Menurut santri almarhum KHR As’ad Syamsul Arifin, salah seorang pendiri NU, tersebut, NU adalah orang tua. Sebagai santri, ia memiliki kewajiban memperhatikan orang tua.
“Saya tak akan memperalat orang tua. Tidak mempolitisasi, hanya minta doa, dimintai pertimbangan,” pungkasnya.
Selain pengurus MWC NU dari empat kecamatan, acara serap aspirasi itu juga diikuti sekitar 100 tokoh masyarakat. Hadir pula Ketua DPC PPP Sumenep yang juga pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk, KH Shalahuddin A Warits. (ari/hay)