IAIN Sunan Ampel Resmi Beralih Status Jadi UIN

Menteri BUMN Dahlan Iskan, saat pra launching UIN Sunan Ampel Surabaya (dok/santrinews.com)

Surabaya – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, terhitung mulai 4 Desember resmi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, disingkat UINSA.

Rabu, 20 November 2013, bertempat di Masjid Ulul Albab UINSA digelar acara tasyakuran dan doa bersama dalam rangka menyambut peralihan status tersebut. Hadir dalam pra launching itu Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri.

“Rangkaian acaranya sudah dimulai dengan kuliah umum oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Selasa kemarin,” kata Rektor UINSA, Prof Dr H Abd A’la.

A’la mengatakan, UINSA bakal membuka beberapa fakultas umum. Diantaranya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Sains dan Teknologi, dan Fakultas Ilmu Keperawatan.

“Ke depan akan terus bertambah,” terangnya. Namun, lanjutnya, di fakultas-fakultas umum itu tetap akan diajarkan ilmu-ilmu keislaman dasar yang wajib, di antaranya Studi Ilmu Al Quran dan Studi Ilmu Hadits. Dengan demikian, ciri khas kampus agama tetap melekat pada UIN sunan Ampel.

Porsi muatan kurikulum agama, katanya, tetap lebih banyak. “60 persen program studi masih bernuansa keagamaan. Jadi, perbandingan agama-umum berkisar 60:40,” ujarnya.

Menurut pria kelahiran Sumenep ini, alasan mendasar dari alih status itu adalah bahwa Islam tidak melakukan dikotomi antara ilmu agama dan umum, bahkan integrasi keduanya justru membuat ilmu yang ada bernilai plus.

Dengan dibukanya fakultas umum itu, kata A’la, ke depan UIN Sunan Ampel juga akan menerima mahasiswa non-Muslim. “Tapi mahasiswa non-Muslim itu harus tetap belajar beberapa keilmuan Islam yang wajib, karena target kami memang melahirkan ilmuwan yang memiliki nilai-nilai agama,” tandasnya.

A’la menambahkan, UINSA berkomiteman mengembangkan tradisi keilmuan Islam seperti yang dikembangkan Walisongo. ?Logo baru (UINSA) kami itu futuristik, tapi tetap merangkum tradisi dan kemajemukan sebagaimana diajarkan Walisongo,” tukasnya.

Kesempatan itu, Rektor UINSA, A’la mendaulat Dahlan Iskan menjadi staf mengajar di jurusan Ekonomi Syariah. “Visi Pak Dahlah Iskan sangat sinergis dengan visi UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu Islamic Studies (Studi Islam) yang menciptakan peradaban yang mencerahkan,? katanya. (jaz/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network