Hari Perempuan Internasional

Ini 8 Tuntutan Aktivis Perempuan Cipayung Plus

Kelompok aktivis perempuan yang tergabung dalam Cipayung Plus menggelar konferensi pers terkait peringatan Hari Perempuan Internasional di Jakarta, Rabu, 8 Maret 2017 (santrinews.com/ist)

Jakarta – Kelompok aktivis perempuan yang tergabung dalam Cipayung Plus (KOPRI, PMKRI, KOHATI, GMNI, GMKI, KAMMI, KMHDI, IMMawati) menyebutkan pemerintah dengan Nawa Citanya telah gagal melindungi perempuan.

Mereka menyebutkan bahwa pemerintah telah gagal melindungi perempuan. Sembilan agenda perubahan seharusnya negara hadir dan melindungi rakyatnya.

Oleh karena itu, mereka menuntut pemerintah agar melindungi perempuan. Berikut adalah tuntutan aktivis perempuan Cipayung Plus dalam rilis yang diterima SantriNews :
1. Stop pemiskinan terhadap perempuan
2. Stop segala bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan;
3. Stop pernikahan dini;
4. Stop penegakan hukum yang tidak berkeadilan gender;
5. Stop ketidakberpihakan pendidikan dan kesehatan bagi perempuan;
6. Stop human Traficking dan berikan perlindungan utk buruh migrant;
7. Stop tindakan represif aparat terhadap perempuan Kendeng dalam aksi penolakan pembangunan pabrik semen.
8. Stop birokrasi negara yang tidak melaksanakan pengarus utamaan gender.

Ketua KOPRI PB PMII, Ai Rahmayanti menyatakan bahwa keberhasilan Nawa Cita tergantung pada struktur pemerintah dan basis massa yang terorganisis, sehingga peningkatan peran organisasi perempuan perlu untuk selalu ditingkatkan.

“Peran organisasi perempuan harus ditingkatkan ditataran basis, karena ini yang menjadi persyaratan pokok. Keberhasilan Nawa Cita tergantung pada struktur birokrasi negara dan peranan dari basis massa yang terorganisir, katanya.

Peran tersebut, lanjut Rahma terutama dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Oleh karena itu Ia mengajak seluruh perempuan untuk bankit dan melawan ketertindasan dan keadilan.

“Otoritas organisasi perempuan disini menjadi penting untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Kami menyerukan kepada seluruh perempuan untuk bangkit dan bergerak dari ketertindasan dan ketidakadilan. semangat Hari Perempuan Internasional ini,” lanjutnya.

Oleh karena itu, aktivis perempuan Cipayung plus menyatatakan sikap siap melakukan upaya melindungi perempuan, melalui:

1. Siap mengawal pendampingan terhadap segala bentuk kekerasan pada perempuan
2. Siap mengawal kebijakan, khususnya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan RUU Kesetaraan & Keadilan Gender.
3. Siap mengawal keutuhan NKRI
4. Siap mengawal keberagaman dalam berbangsa dan bernegara
5. Siap mengawal Pancasila sebagai ideologi negara dalam menjaga masyarakat yang berkeadaban.
6. Siap mengawal kebijakan negara dalam memaksimalkan kemandirian perempuan
7. Siap mengawal setiap agenda dalam rangka memenuhi hak-hak perempuan yang berlandaskan keadilan
8. Siap mengawal keterwakilan perempuan di berbagai sektor kepemimpinan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (isna/ubaid)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network