Kemenag Diminta Pimpin Doa Setiap Acara Resmi Kenegaraan

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo (santrinews.com/kompas)

Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta Kementerian Agama untuk memandu pembacaan doa di setiap acara kenegaraan khususnya yang dihadiri oleh Presiden.

Menurut Tjahjo, doa dalam acara resmi maupun tidak resmi merupakan wujud permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kebaikan negara, pemerintah, dan masyarakat.

“Kementerian agama adalah kementerian milik semua. Jika ada yang salah dari pembacaan doa maka bukan orangnya yang malu, namun lembaganya lah yang seharusnya lebih malu terhadap kesalahan yang terjadi” ujar Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.

Tjahjo dalam hal ini berpendapat, doa dalam acara kenegaraan seharusnya tidak berseberangan dengan pemerintah.

Soal yang bersangkutan menempatkan posisinya yang berseberangan dengan pemerintah, kata Tjahjo, itu sah-sah saja. Namun, dia sangat menyayangkan jika pandangan berbeda terhadap pemerintah harus diimplementasikan dalam doa, apalagi acara resmi seperti sidang tahunan MPR/DPR RI.

Doa penutup Sidang Tahunan MPR/DPR 2016 yang dipimpin oleh politisi Partai Gerindra, Safi’i disayangkan Tjahjo.

Pasalnya, Syafi’i menyinggung soal politik di negeri ini yang seolah dibayang-bayangi asing, hukum yang tumpul ke atas tajam ke bawah, keadan ekonomi dan fakta-fakta sosial yang seharusnya tidak terjadi di era pemerintahan Jokowi-JK. (us/ist)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network