Kementerian Kominfo Gelar Literasi Digital di Pesantren Annuqayah Sumenep

Sumenep – Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat terpacu akibat munculnya pandemi Covid-19 sejak akhir 2019 lalu. Pandemi juga mendorong masyarakat untuk berinteraksi dan beraktivitas di ruang digital. Fenomena tersebut semakin mempertegas bahwa bangsa Indonesia sedang berada di era percepatan transformasi digital.

Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan secara daring ketika membuka kegiatan Literasi Digital di Kampus INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep, Ahad, 17 Juli 2022.

“Pesatnya perkembangan teknologi digital yang semakin terpacu dengan adanya pandemi covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan dan beraktivitas di ruang digital. Kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarat inilah yang kian mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital,” ujarnya.

Menurut dia, masifnya penggunaan internet membawa resiko berupa masifnya penyebaran informasi bohong atau hoaks, penipuan online, ujaran kebencian, perundungan daring, dan konten negatif lainnya.

Untuk itu Kementerian Kominfo bersama gerakan literasi digital Cyber Kreasi menggandeng mitra serta jejaringnya menggelar pelatihan Literasi Digital dengan hastag cakap digital.

Untuk Kabupaten Sumenep, Kementerian Kominfo menggandeng Kaukus Muda Indonesia (KMI) menggelar pelatihan Literasi Digital di beberapa pondok pesantren, di antaranya Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk.

Sementara itu Ketua Umum KMI Edi Homaidi mengatakan bahwa tujuan diadakannya literasi digital tersebut untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya literasi digital bagi pengguna media internet sebagai sarana dalam berkomunikasi.

“Tujuan dari kegiatan seminar ini adalah transformasi knowledge dalam rangka memberikan edukasi dan pencerahan kepada publik tentang pentingnya literasi digital bagi pengguna media internet sebagai sarana dalam berkomunikasi,” jelasnya.

Kegiatan yang digelar secara hybrid atau perpaduan daring dan luring tersebut diikuti sekitar 1000 peserta. Hadir sebagai narasumber Hariqo Satria Wibowo (KomuniKonten), Rofiatur Rofiah (influencer), Irwan Sujatmiko (Diskominfo Sumenep), dan Damanhuri (Dosen INSTIKA Guluk-Guluk).

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network