Khofifah Bacakan Ayat Damai dalam Alquran di Gereja Pantekosta

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) di Malang, Ahad malam, 17 April 2016. (santrinews.com/hady)
Malang – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan sambutan sekaligus ceramah di Peringatan Paskah Isa Almasih di Gereja Pantekosta di Malang, Jawa Timur, Ahad malam, 17 April 2016. Menukil salah satu ayat Alquran, dia menyampaikan pesan damai antarumat beragama.
Di hadapan para Jemaat Immanuel, Khofifah menyampaikan bahwa secara substantif ada nilai yang sama dari peristiwa kelahiran Nabi Muhammad dalam Islam dengan kebangkitan Yesus dalam Kristen. Yakni semangat perubahan dari kegelapan ke jalan yang terang.
“Dalam Islam, Nabi Muhammad dilahirkan bertujuan minadz-dzulumaati ilan-nuur (merubah kegelapan ke jalan terang). Ini sama dengan kebangkitan Yesus bisa diartikan sebagai jalan yang terang benderang bagi kehidupan,” kata Khofifah.
Namun, lanjut Ketum PP Muslimat NU itu, kesamaan nilai itu jarang bertemu dalam pikiran di konteks kerukunan antarumat beragama. Bahkan, kata dia, dalam bingkai internal satu umat beragama pikiran substantif seperti itu jarang muncul. “Itu terjadi karena tidak adanya komunikasi sehingga menimbulkam missunderstanding,” tandas Khofifah.
Dia menyatakan bahwa kebhinnekaan dan keberagaman di negeri ini adalah keniscayaan. Khofifah lantas menukil penggalan ayat 48 Surat Al-Maidah di dalam Alquran yang menjadi dalil adanya hikmah dari perbedaan keyakinan. “Izinkan saya membacakan ayat suci Alquran sesuai bahasa aslinya, bahasa Arab,” pinta dia.
Ayat pertama yakni surat Annahl ayat 93. “Walau syaa’a Allaahu laja’alakum ummatan waahidah, wa laakin liyabluwakum fiimaa aataakum fas-tabiqul khoiroot. Maksudnya, andai Allah mau ciptakan satu kaum, satu agama, satu adat, satu bahasa, Allah bisa ciptakan itu. Tapi semua diciptakan beragam-ragam, supaya masing-masing berlomba untuk kebaikan,” terang Khofifah.
Di kegiatan ibadat Paskah ini, Khofifah disambut oleh pemimpin Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Malang, Pdt. dr. Stevanus Hadi Prayitno dan seratusan jemaat Kristen se Jatim. Hadir pula perwakilan dari Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) kabupaten dan kota Malang. (en/ahay)