Gusdurian Malang Lakukan Kunjungan Natal Damai ke Gereja-Gereja

Aktivis Gusdurian Malang bersama Umat Katolik di Gereja Katedral 2015 (santrinews.com/anas)

Malang – Dalam momentum hari Natal yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Komunitas Gusdurian Malang, melakukan kegiatan Kunjungan Natal sekaligus memasang spanduk Natal Damai, pada Kamis, 24 Desember 2015. Kegiatan ini rutin kami lakukan dalam 3 tahun terakhir ini.

Dengan mengambil inspirasi dari pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam buku Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Perdamaian, sesuai pernyataan Gus Dur “Perdamaian akan mustahil dicapai manakala kita masih mempunyai prasangka pada umat lain dalam beragama. bahwa memaknai perbedaan itu sampai pada kemampuan kita untuk menghayati nilai-nilai kebijaksanaan agama lain. Kebijaksanaan itulah spirit yang mendasari terwujudnya toleransi dan perdamaian.”

Tahun ini, Gusdurian Malang melakukan kunjungan silaturahim Natal ke 4 gereja, yakni Gereja Katedral Ijen, Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), GPIB Immanuel, dan GKI Kebon Agung.

Kunjungan Natal Damai ke Gereja-Gereja ini merupakan pembelajaran bagaimana kami harus siap dalam menerima perbedaan secara langsung, dan belajar berpikir terbuka terhadap agama di luar diri kami. Dalam prinsip keimanan memang hal yang berbeda tetapi setiap agama selalu memiliki pesan damai yang bisa kami petik.

Dengan melakukan kunjungan Natal secara langsung seperti ini, kami akan terlatih untuk menghilangkan sekat-sekat prasangka yang selama ini terkesan menjadi penghalang dalam menjalin tali persaudaraan dan kemanusiaan hanya karena perbedaan agama.

Dari kegiatan kunjungan Natal akan kami jadikan refleksi damai dalam bentuk karya tulisan, video dan karya-karya lain tentang makna perdamaian itu sendiri.

Sementara, Pendeta Kristanto Budiprabowo yang juga menjadi penasehat di Gusdurian Malang menambahkan, tentang Thema Natal dari PGI-KWI tahun ini adalah Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah. Siapakah keluargamu? Siapakah yang layak disebut keluarga Allah? Dan, seperti apakah hidup bersama itu mencerminkan bentuk nyata adanya keluarga Allah?

Pertanyaan-pertanyaan besar yang hanya bisa dijawab dengan tindakan-tindakan nyata konkret sederhana nan bermakna dan berdampak bagi kehidupan keseluruhan manusia. Gusdurian Malang dengan kunjungannya dalam Natal ke gereja-gereja di Kota malang dan sekitarnya merupakan sebuah pesan bagi seluruh umat manusia bagaimana memulai menjadi keluarga itu.

Sebagaimana spirit yang bisa kita ambil dari 9 nilai utama Gus Dur yang menjadi basis aktifitas gerakan Gusdurian. yang mencakup ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, persaudaraan, kesederhanaan, kesatriaan, serta kearifan tradisi. (anas/jaz)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network