Mahfud MD: Kalau Omongannya Penuh Kebencian itu Bukan Habib
Mahfud MD (dua dari kiri) bersama sejumlah tokoh nasional di Century Park Hotel, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019 (santrinews.com/kompas)
Jakarta – Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD, mengatakan, habib merupakan kata yang penuh dengan makna cinta. Bila ada seorang habib yang pernyatannya berisi kebencian, hakikatnya itu bukan habib. Sebab, habib bermakna orang yang mencintai dan dicintai.
“Kalau ada berita-berita habib ngomong ini itu, omongannya berisi kebencian, itu hakikatnya bukan habib,” kata Mahfud usai menghadiri diskusi di Kantor Majelis Hikmah Alawiyah, Jalan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Juli 2019, malam.
Baca juga: Jokowi dan Habib Luthfi Peringati Maulid Nabi Bersama 100 Ribu Banser
Mahfud mengaku mendapatkan banyak ilmu dalam forum tersebut. Di antaranya tentang makna habib, yang di mata masyarakat Indonesia selalu punya tempat istimewa. Majelis Hikmah Alawiyah adalah salah satu organisasi para habaib di Indonesia.
“Bagi saya pribadi ada ilmu baru tadi. Banyak sekali. Antara lain makna habib. Habib itu siapa sih. Habib menurut para habaib itu orang yang mencintai dan dicintai. Kalau orang mencintai itu bukan habib kalau tidak dicintai. Kalau hanya dicintai, tidak mencintai, juga bukan habib,” ujarnya.
Baca juga: Ceramah Campur Racun Habib Rizieq Ditangani Polda Jabar
Forum yang dihadiri diantaranya Sekjen Gerakan Suluh Kebangsaan Alissa Wahid, Dewan Pembina Majelis Hikmah Alawiyah Quraish Shihab, dan Alwi Shihab, itu juga mendiskusikan soal Islam moderat.
“Kita diskusi tentang wasatiyah Islam, moderasi Islam. Islam moderat sebagai pandangan keislaman yang dominan dianut di Indonesia dan disepakati para pemimpin bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi kaum muslimin,” kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini. (us/onk)