Pelantikan PC Fatayat NU Kota Probolinggo

Menteri Hanif Ikuti “Jalan Santai 1000 Perempuan” Fatayat Kota Probolinggo

Ketua PW Fatayat NU Jatim Hikmah Bafaqih saat memimpin prosesi pelantikan PC Fatayat NU Kota Probolinggo (santrinews.com/dok)

Probolinggo – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri mengikuti “Jalan Santai 1000 Perempuan” di Kota Probolinggo, Senin pagi, 27 Juli 2015. Jalan sehat ini merupakan rangkaian acara pelantikan pengurus Cabang Fatayat Nadhlatul Ulama Kota Probolinggo.

Prosesi pelantikan PC Fatayat NU Kota Probolinggo periode 2015-2019 berlangsung hidmat. Pengambilan sumpah dipandu oleh Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Hikmah Bafaqih. Usai pengambilan sumpah istri Hanif Dhakiri langsung mengucapkan selaat seraya menyalami satu persatu.

Jalan sehat bertajuk “Gerakan Perempuan Penanggulangan Pengangguran” berlangsung sekitar pukul 07.15 dengan menempuh rute dari Pesantren Raudlatul Muta’allimin menuju GOR Mastrip Kota Probolinggo.

Dalam kesempatan itu, Hanif berjanji menargetkan alumni pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi 500 ribu sampai satu juta orang dengan menyiapkan peta jalan untuk mendongkrak jumlah tenaga kerja kompeten lulusan BLK.

Dia mengimbau BLK agar menampung pekerja maupun calon pekerja berdasarkan kualitas, bukan berdasarkan ijazah sekolah formal baik SMA maupun SMK. Hal ini guna mengantisipasi adanya tenaga kerja asing (TKA).

Sesuai data, saat ini Indonesia memiliki 276 BLK. Sebanyak 14 BLK di antaranya dikelola pemerintah pusat dan selebihnya oleh pemerintah daerah. “tapi belum semuanya berjalan efektif,” ungkapnya.

Akibatnya, sambung dia, total alumni pelatihan dari BLK hanya sekitar 80 ribuan orang per tahunnya.

Hanif juga menepis isu adanya serbuan TKA China atau Tiongkok. Sebab, menurutnya, masuknya TKA tersebut melalui mekanisme rekrutmen berbasis kompetensi yang sangat ketat. Dia menyebut misalnya setiap TKA yang bekerja di Indonesia mengikuti prosedur pengurusan izin kerja dan tidak melanggar aturan ketenagakerjaan.

Sementara itu, Nur Hudana mengatakan, Fatayat NU Kota Probolinggo berkomitmen menciptakan lapangan kerja bagi kaum perempuab. Selama ini, kata Ketua PC Fatayat NU Kota Probolinggo ini, kaum perempuan sering dihadapkan dengan banyak problem terkait lapangan kerja. Misalnya, diharuskan berpenampilan pakaian minim.

“Di dunia kerja perempuan rentan jadi korban eksploitasi. Ini terutama ketika dihadapkan pada tuntutan produktifitas kerja,” ujarnya. (ubaid/jaz)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network