Virus Corona

Pendakwah Harus Ikut Redakan Kepanikan Masyarakat karena Corona

Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri tabligh akbar dan haul Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta, Sabtu, 7 Maret 2020 (santrinews.com/istimewa)

Jakarta – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta para pendakwah ikut meredakan kepanikan serta mengajak masyarakat menerapkan kebiasaan hidup sehat agar terhindar dari penyebaran wabah akibat virus Corona atau Covid-19.

Lewat dakwah ajaran Islam, Kiai Ma’ruf berharap para dai menyampaikan imbauan-imbauan dari pemerintah kepada masyarakat untuk pencegahan penyebaran Covid-19.

“Negara ini sekarang menghadapi tantangan, salah satunya adalah Corona, barangkali dai-dai supaya bisa menenangkan masyarakat supaya tidak panik,” kata Kiai Ma’ruf, saat membuka Rakornas Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), di Istana Wapres, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020.

Ikadi didirikan pada 2002 dan dideklarasikan pada 2003. Hingga saat ini Ikadi sudah tersebar di 34 provinsi dan 350 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Rakornas Ikadi diselenggarakan selama tiga hari di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat. Pembukan di Istana Wapres. Rakornas bertujuan mengukuhkan dakwah rahmatan lil alamin di Indonesia, memberikan kontribusi bagi kebaikan dan kemajuan bangsa, serta memberikan apresiasi pada insan-insan dakwah di Indonesia.

Rakornas Ikadi diikuti sedikitnya 300 dai perwakilan pengurus di daerah. Salah satu agenda yang dibahas dalam rakornas adalah pemanfaatan media digital dalam menyebarkan dakwah, khususnya bagi kelompok milenial.

Kiai Ma’ruf mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai langkah antisipatif dan penanganan terhadap penyebaran virus yang merebak sejak akhir 2019 dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

“Pemerintah sudah berjuang dengan mencegah masuknya orang-orang yang diduga, misalnya, dicurigai membawa pengaruh Corona; tapi juga pemerintah menyiapkan penanganan kalau misalnya ada yang terpapar,” ujar Kiai Ma’ruf.

Menurut Kia Ma’ruf, masyarakat harus diberitahu untuk menghindari kontak. “Juga kalau di masjid dikhawatirkan ketika sujud, jadi disuruh bawa sajadah sendiri supaya tidak terkena bekas orang lain. Ya, kita berikhtiar sajalah, hati-hati,” dia mengimbau.

Hingga Ahad, 8 Maret 2020, pemerintah menyatakan ada empat warga negara Indonesia positif terkena Covid-19 dan sedang menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, kasus 1 dan kasus 2 semakin membaik dan terus dipantau kondisi kesehatannya melalui tes laboratorium. Sementara, kasus 3 dan kasus 4 sudah tidak demam tetapi masih menderita batuk dan influenza.

“Mudah-mudahan dengan perawatan bagus, tidak terlalu lama lagi juga akan sembuh dan bisa kita pulangkan,” ujar Yurianto. (ant/red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network