Ansor Jatim: Kader Harus Berperan Aktif Berdayakan Masyarakat

Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Andre Dewanto Ahmad, ketika di acara Lokakarya Penguatan Ranting oleh PC GP Ansor Sumenep, di Pondok Pesantren Mathlabul Ulum, Jambu, Lenteng (santrinews.com/syukur)
Sumenep – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur Andre Dewanto Ahmad mengapresiasi perjuangan GP Ansor Sumenep memperkuat kader tingkat ranting. Menurut Andre, kader Ansor perlu membangun peradaban dan kebudayaan mulai dari pusat hingga ranting di desa-desa.
Hal itu disampaikan Andre saat memberikan pengarahan di acara Lokakarya Penguatan Ranting oleh PC GP Ansor Sumenep, di Pondok Pesantren Mathlabul Ulum, Jambu, Lenteng, Ahad, 11 Februari 2018.
Cara membangun peradaban dan kebudayaan itu, kata Andre, kader Ansor harus berjuang untuk membangun sesuatu dengan meletakkan tujuan dan visinya yang jelas, sehingga hal itu bisa meningkatkan nilai jual gerakan Ansor.
“Ansor ini adalah rumah kita. Ibarat rumah, kalau lahan kosong kita beli, lalu dibangun rumah, lalu dihiasi pemandangan-pemandangan bagus, otomatis kalau dijual kembali harganya jauh lebih mahal,” kata Andre.
Oleh karena itu, lanjut Andre, pengurus anak cabang dan ranting yang sudah terbentuk harus berpikir, rumah Ansor itu mau dibuat apa dan mau dikemanakan. Jangan sampai sampai setiap kader tidak punya visi atau tujuan menjalankan Ansor atau tidak tahu tujuannya.
“Visi atau tujuan itu harus betul-betul dipahami dengan benar dan ditanamkan dengan baik sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan fokus, karena Rasulullah bersabda innamal a’maalu binniyat,” ujarnya.
Andre juga menghimbau agar Kader Ansor PAC dan Ranting harus berperan aktif di masyarakat, dengan membantu dan memberdayakan masyarakat.
“Misalnya Ansor sebagai pusat pendampingan masyarakat tidak mampu, sebagai pusat pemberdayaan ekonomi, sebagai pusat pengrajin batik, sebagai pusat pendampingan pemberdayaan, pendampingan nelayan, pendampingan pendidikan, pusat it, pusat kajian islam Ahlussunnah waljamaah,” imbuhnya.
Semua itu, lanjutnya, perli adanya pemahaman dan kesadaran terhadap tujuan, dan semua aktifitas tidak boleh bertentangan dengan tujuan.
“Saya berharap setelah acara ini dan Rantiny sudah terbentuk, segera buat agenda-agenda kegiatan dengan target jangka pendek dan target jangka panjang dan itu harus diwujudkan” imbuhnya.
Semua target itu, lanjut Andre, harus diupayakan seperti orang yang kehilangan anaknya. Anak tentu akan terus dicari sampai ketemu. Apa yang diupayakannya harus tercapai karena termotivasi.
“Saya juga berharap PAC dan Ranting harus serius, sehingga bisa menjadi Ranting Percontohan se jawa timur. Hal itu bisa dilakukan dengan merekrut dan mencari pengurus yang punya kapasitas, karena rekrutment tidak bisa dilakukan sembarangan,” ujarnya. (syukur/onk)