Antisipasi Krisis Ulama

Pondok Pesantren Dituntut Terus Berinovasi

Menteri Agama H Suryadharma Ali (kemenag.go.id/santrinews.com)

Pekalongan – Saat ini, minat masyarakat memasukkan anak-anaknya ke pondok pesantren untuk dididik ilmu agama semakin menurun. Akibatnya, Indonesia mengalami krisis ulama. Dalam jangka waktu 10 hingga 15 tahun ke depan, diperkirakan akan lebih parah.

Hal itu diungkapkan Menteri Agama, H Suryadharma Ali, dalam acara silaturahmi di Pondok Pesantren Al Falah, Salakbrojo, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Rabu, 21 Agustus 2013.

“Ulama yang wafat dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan belum tentu bisa segera tergantikan. Hal ini tentunya menjadi problematika sehingga kita harus mengintrospeksi, mengapa itu terjadi,” katanya.

Untuk mengantisipasi krisis ulama ini, menurut Suryadharma Ali, lembaga pondok pesantren harus terus berusaha meningkatkan eksistensinya pada era modernitas.

Kendati demikian, ia menilai bahwa sistem pendidikan di lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia ini sangat luar biasa. “Tidak ada sistim pendidikan dimana pun yang proses belajar mengajarnya secara total seperti di pesantren,” katanya.

Namun, Ia berpesan agar pondok pesantren tetap harus senantiasa meningkatkan konten dalam kegiatan belajar mengajarnya dengan sumber ilmu yang paling komprehensif, yaitu Al Quran dan Hadits.

“Jangan parsialkan Al Quran dan hadits. Akan tetapi mari kita pelajari secara menyeluruh sebagai modal belajar memasuki dunia modern seperti sekarang,” tandasnya. (ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network