SBY Ngeluh Kondisi Bangsa, Antasari: Lebih Baik Bantu Bongkar Kasus Saya

Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar (santrinews.com/kompas)
Jakarta – Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, menyindir kicauan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono di akun Twitter mengenai banyaknya informasi bohong alias hoax yang beredar belakangan ini.
Antasari mengatakan ketimbang terus berkeluh kesah mengenai kondisi bangsa melalui Twitter, lebih baik SBY membongkar kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain.
“Ada hal yang lebih penting daripada ngeluh-ngeluh begitu. Dari pada cuit-cuitan di Twitter, negara ini kacau, wong enggak kacau kok, kalau kacau enggak ada yang bisa terlaksana, mending dia (SBY) bantu buka kasus saya, siapa pelaku sesungguhnya,” kata Antasari saat ditemui di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2017.
Antasari meyakini SBY tahu dalang kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, yang menjebloskannya ke penjara pada 2009 silam. “Dia tahu kok, terjadi di pemerintahannya,” tegasnya.
Beberapa waktu lalu SBY berkicau di Twitter mengomentari kondisi negara, meski belum jelas benar konteks dari kicauannya ditujukan untuk siapa. “Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah dan penyebar ‘hoax’ berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang?” demikian cuitan SBY melalui akun @SBYudhoyono.
Juru bicara Partai Demokrat, Imelda Sari, mengatakan konteks cuitan SBY itu menyoal banyaknya berita hoax menjelang Pilada DKI belakangan ini.
Antasari merupakan terpidana kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain. Pengadilan menjatuhkan pidana penjara selama 18 tahun kepada Antasari. Meskipun telah terpidana dan menjalani hukuman, Antasari tetap bersikukuh tidak terlibat.
Antasari telah mengajukan kasasi, tapi ditolak Mahkamah Agung, sehingga dia tetap divonis 18 tahun. Meski telah dieksekusi, Antasari mengajukan dua kali peninjauan kembali. Namun keduanya ditolak Mahkamah Agung. (us/onk)