Shalawat Nariyah Dibaca Dimas Kanjeng untuk Menipu Masyarakat
Dimas Kanjeng Taat Pribadi (tengah) memamerkan uang hasil penggandaan gaibnya pada awal 2012 (santrinews.com/jawapos)
Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menegaskan tidak ada yang namanya shalawat fulus seperti diamalkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan pengikutnya untuk menggandakan uang.
“Yang dibaca pengikut Taat Pribadi itu adalah Shalawat Nariyah. Tapi nggak benar dibaca dengan telanjang dada dan memakai kalung seperti di dalam video youtube yang beredar,” kata Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syafrudin Syarif, di kantor PWNU Jatim, Sabtu 1 Oktober 2016.
PWNU Jatim meminta kepada aparat kepolisian, MUI dan pemerintah untuk menutup Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. “Padepokan itu harus ditutup. Dimas Kanjeng dan pengikutnya yang telah membunuh dan melakukan penipuan harus diusut tuntas aparat,” tegasnya.
Di samping korban harus direhabilitasi kejiwaannya karena masih pengaruh ilmu gendam Dimas Kanjeng, korban yang telah mengalami kerugian di bawah Rp 10 juta karena tertipu modus penggandaan bisa dikembalikan uangnya.
“Marwah Daud Ibrahim kemungkinan masih dalam pengaruh ilmu gendam Dimas Kanjeng. Gendam itu ada yang sampai 1 tahun nggak bisa hilang. Buktinya apa? Orang sudah diambil uangnya bertahun tahun dengan modus penggandaan, tapi tidak ada yang marah,” pungkasnya. (jaz/bejat)